Mohon tunggu...
Putri Demylia Sochibahariani
Putri Demylia Sochibahariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pasca Sarjana FK-KMK Universitas Gadjah Mada

Saya adalah seorang Dietisien yang saat ini sedang menempuh pendidikan pasca sarjana dengan peminatan Gizi Masyarakat, Departement Biostatistic, Epidemiology and Public Health FK-KMK Universitas Gadjah Mada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mikroplastik di Laut, Ancaman Tersembunyi di Balik Lezatnya Hidangan Seafood Favoritmu

2 September 2024   14:47 Diperbarui: 3 September 2024   15:05 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah plastik di lautan. Ilmuwan menyatakan bahwa 99 persen plastik m ikroskopik di lautan hilang, kemungkinan dimakan hewan. (Sumber: National Geographic via kompas.com)

Ikan juga bisa melakukan hal yang sama. Kedua, mikroplastik dapat masuk ke dalam air laut melalui limbah domestik dan industri, seperti limbah tekstil atau limbah dari penggunaan kosmetik. 

Dampak kontaminasi dari mikroplastik ini bisa menyebabkan berbagai masalah untuk ekosistem laut maupun bagi kesehatan bagi manusia. Bagi ekosistem laut, mikroplastik merusak dengan cara yang berbeda-beda. 

Misalnya, partikel mikroplastik dapat menyerap polutan berbahaya seperti pestisida dan logam berat. Ketika organisme laut menelan mikroplastik yang terkontaminasi ini, polutan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh mereka dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. 

Selanjutnya bagi kesehatan manusia mikroplastik yang sudah terkumpul dalam tubuh ikan dan kerang, dan ketika kita makan mereka maka kita juga akan makan mikroplastik tersebut. 

Mikroplastik yang sudah masuk ke tubuh kita, dapat menyebabkan kerusakan fisika dan kimia dalam tubuh seperti kerusakan organ internal dan penyumbatan saluran pencernaan. 

Bahkan, mikroplastik dapat bersifat karsinogenik dan gangguan endokrin yang berarti mereka dapat menyebabkan kanker dan gangguan hormon.

Ilustrasi sampah plastik di laut. (dok. unsplash @naja_bertolt_jensen) 
Ilustrasi sampah plastik di laut. (dok. unsplash @naja_bertolt_jensen) 

Di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, rumput laut Eucheuma cottonii terancam kontaminasi mikroplastik. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik yang mengkontaminasi Eucheuma cottonii didominasi oleh mikroplastik berukuran kecil (<1,5 mm) berbentuk serat (fiber), dan berwarna transparan. 

Mekanisme kontaminasi mikroplastik pada Eucheuma cottonii terjadi melalui dua pola yaitu melilit pada talus dan terperangkap oleh epifit N. savatieri. 

Umur tanam Eucheuma cottonii memiliki hubungan positif dengan jumlah mikroplastik yang mengkontaminasi Eucheuma cottonii (Suryandari, Retno., Nugroho, Puspito Andhika, 2022).

Penelitian lainnya juga menunjukkan keberadaan mikroplastik ditemukan di ikan seperti bandeng, ikan nila, dan kerang darah di daerah pantura Pulau Jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun