Mohon tunggu...
Putri Cerah
Putri Cerah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya putri cerah simanjuntak, mahasiswa di IAI YASNI MUARA BUNGO, hobby membaca dan menulis di bidang study, hobby volly dan tennis meja di bidang olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Materi Dakwah tentang: Pentingnya Menjaga Silaturahmi dan Islam

18 Oktober 2024   09:21 Diperbarui: 18 Oktober 2024   09:29 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Materi Dakwah: Pentingnya Menjaga Silaturahmi dalam Islam

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudara seiman yang dirahmati Allah SWT, pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita bersama-sama merenungkan salah satu ajaran penting dalam Islam, yaitu menjaga silaturahmi. Silaturahmi, yang berarti hubungan persaudaraan atau kekerabatan, merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang harus senantiasa kita jaga dan pelihara.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa' ayat 1: "Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim." Ayat ini menegaskan bahwa menjaga silaturahmi adalah salah satu bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT. 

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya silaturahmi dalam sabdanya: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini mengingatkan kita bahwa menjaga hubungan yang baik dengan sesama adalah manifestasi dari keimanan kita.

Silaturahmi memiliki berbagai manfaat yang sangat besar dalam kehidupan kita, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, silaturahmi adalah jalan untuk mendapatkan ridha Allah dan keberkahan dalam hidup. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa silaturahmi dapat menjadi sebab datangnya rezeki dan umur yang panjang.

Secara sosial, silaturahmi memperkuat ikatan persaudaraan dan menciptakan harmoni dalam masyarakat. Dengan menjaga hubungan baik dengan keluarga, teman, dan lingkungan sekitar, kita dapat menciptakan suasana yang saling mendukung dan penuh kasih sayang. Silaturahmi juga menjadi sarana untuk saling membantu dan mendukung dalam kebaikan.

Namun, di era modern ini, kita sering kali terjebak dalam kesibukan duniawi yang membuat kita lupa untuk menjaga silaturahmi. Gadget dan media sosial yang seharusnya memudahkan komunikasi, terkadang justru membuat kita semakin jauh dari interaksi yang nyata. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari dan mengambil langkah aktif dalam menjaga dan memelihara silaturahmi.

Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga silaturahmi antara lain adalah dengan mengunjungi sanak saudara, saling berkirim kabar, dan menghadiri acara-acara keluarga. Selain itu, kita juga dapat menjaga hubungan baik melalui perhatian dan doa. Jangan lupa untuk selalu memaafkan dan meminta maaf jika terjadi kesalahan, karena memaafkan adalah bagian dari menjaga silaturahmi.

Saudara-saudara sekalian, marilah kita berkomitmen untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan silaturahmi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan silaturahmi yang baik, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, tetapi juga menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis di tengah masyarakat.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan memudahkan kita dalam menjaga tali silaturahmi. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun