Tinggal dekat dengan stasiun kereta dapat berdampak signifikan pada perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak-anak. Bronzaft & McCarthy (1975) menginisiasi penelitian di mana setengah ruang kelas menghadap rel kereta api yang bising, lalu terdapat sekitar 80 kereta lewat, meningkatkan tingkat kebisingan dari 69 dBA menjadi 89 dBA. Akibatnya, 11% waktu belajar hilang setiap kali kereta lewat. Pada kelas 6, anak-anak yang belajar di kelas berhadapan langsung dengan rel kereta api yang bising memiliki kemampuan membaca yang tertinggal hampir setahun dibandingkan dengan anak-anak di sisi gedung yang lebih tenang. Suara bising dari kereta yang lewat dapat mengganggu konsentrasi serta membuat anak -anak sulit berpikir. Penelitian lebih jauh yang dilaksanakan Bronzaft (1981) menemukan hasil bahwa setelah dilakukan langkah-langkah pengurangan kebisingan, tingkat kebisingan di ruang kelas yang terdampak berkurang 6-8 dBA sehingga membuat nilai membaca pada anak-anak di kedua sisi bangunan meningkat dan dapat membaca pada tingkat yang sama (Bechtel & Churchman, 2002). Berbagai studi yang ditinjau oleh Klatte et al., (2013) menerengkan dampak buruk dari kebisingan dalam pembelajaran anak-anak, memengaruhi persepsi bicara, pemahaman mendengarkan, serta tugas non-auditif seperti memori jangka pendek, membaca, dan menulis. Paparan berkelanjutan terhadap kebisingan juga dapat menghambat perkembangan kognitif, meskipun efeknya kecil namun bermakna.
Untuk itu, terdapat berbagai solusi yang dapat diterapkan agar mengurangi dampak polusi suara dari kereta, yaitu:
- Pembangunan Noise Barrier
Diantara upaya yang ada untuk mengurangi dampak bising dari kereta adalah dengan pembangunan noise barrier (dinding penahan suara) di sepanjang jalur kereta. Penghalang ini dirancang untuk meredam dan mengurangi suara yang berasal dari rel kereta sehingga tidak langsung terdengar di area permukiman sekitar, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi warga (Febrianti et al., 2023).
- Menggunakan Material yang Meredam Suara
Menurut laporan CNN Indonesia, ada beberapa material yang bisa digunakan untuk mengurangi kebisingan, seperti memasang drywall, menggunakan karpet tebal, door seal sound proof, gorden peredam suara, dan panel akustik.
- Penggunaan Vegetasi
Menanam tanaman di sepanjang rel kereta api dapat membantu mengurangi polusi suara. Vegetasi dapat berfungsi sebagai peredam kebisingan secara alami, mengabsorbsi sedikit energi suara dan mengubahnya menjadi getaran mekanis yang lebih rendah intensitasnya. Namun, efektivitasnya dalam meredam kebisingan bergantung pada ketebalan serta kerapatan daun tanaman yang digunakan. Dalam kondisi yang optimal, vegetasi ini dapat mengurangi tingkat kebisingan sekitar 10-15 dB (Ow & Ghosh, 2017).
Daftar Pustaka
Ahmad, fahrudin, & Magiantono, agus. (2021). Analisis kebisingan lingkungan pada lintasan kereta api double track “stasiunn alastuo-jamu.” 23.
Bechtel, R. B., & Churchman, A. (2002). Handbook of environmental psychology. Willy.
Bragdon, C. R. . (2016). Noise pollution : the unquiet crisis. University of Pennsylvania Press.
CNN Indonesia. (2022, January 28). 5 Cara Membuat Ruangan Kedap Suara, Usir Bising dari Luar. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220124100504-289-750329/5-cara-membuat-ruangan-kedap-suara-usir-bising-dari-luar
Febrianti, D. E., Salim, A. T. A., Rezika, W. Y., Annas, M. A., & Suyatno. (2023). Effectiveness of noise barriers based on waste materials in case study of residential noise due to double-track railways. Journal of Physics and Its Applications, 6(1), 18–23. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpa/index