Mohon tunggu...
Putri Cahyanti
Putri Cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Tahun 2024 Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ruang Kolaborasi: Diskusi dan Analisis Video dengan Menggunakan Format Diagram 4C

5 Oktober 2024   22:11 Diperbarui: 5 Oktober 2024   22:31 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Simaklah video program calon guru penggerak berikut berkaitan dengan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) pada kegiatan belajar mengajar Matematika untuk bahan diskusi.


Berdasarkan hasil diskusi kelompok terkait video tersebut, kami mendapatkan beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

1. Konsep baru yang kami pelajari dalam video tersebut ialah pembelajaran berdiferensiasi, yaitu cara yang dilakukan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yaitu dengan melakukan pemetaan kebutuhan belajar melalui kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran guru membagikan kelompok berdasarkan tingkat kemampuan daya tangkap peserta didik. Kelompok dengan daya tangkap cepat, guru sebagai fasilitator yang bertujuan untuk memverifikasi informasi yang didapatkan peserta didik. Sedangkan pada kelompok daya tangkap lambat, guru memberikan perhatian dan fokus nya yang lebih.

2. Hal-hal apa yang kami temukan dalam video yang berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi tersebut adalah pengelompokan belajar berdasarkan hasil kesiapan belajar peserta didik, kebutuhan belajar peserta didik, dan materi yang diberikan oleh guru berdasarkan tingkat kesiapan belajar peserta didik. Di dalam video tersebut, guru sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, diawali dengan guru yang menanyakan keadaan peserta didik yang kemarin tidak hadir, serta memaklumi keadaan peserta didik dengan menasihati, sehingga peserta didik tidak merasa tertekan jika berbicara dengan gurunya. Lalu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik memiliki arah yang jelas dalam belajar. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan soal sebagai bentuk kesiapan belajar peserta didik, sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik. Guru tersebut juga melakukan ice breaking untuk membuat peserta didik tetap bersemangat di tengah materi berlangsung. Setelah mengetahui nilai dari kuis di awal, guru membagi kelompok sesuai dengan tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Tugas yang diberikan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, sehingga semuanya mendapatkan soal yang sama nantinya. Guru sebagai fasilitator akan memberikan pemahaman yang mendalam pada kelompok yang membutuhkan perhatian khusus, sedangkan untuk kelompok lainnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya saja. Setelah kegiatan kelompok selesai, peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil tugas kelompok yang sudah dikerjakan, guru mengawasi dan menilai apakah ada materi yang harus ditambahkan, serta memberikan penguatan materi. Di akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama peserta didik membuat kesimpulan dan mencari keterkaitan materi yang telah disampaikan dengan kearifan lokal yang dimana menanamkan nilai nilai kebudayaan pada setiap materi.

3. Beberapa konsep/hal yang belum bisa kami terima atau masih menjadi tantangan, yaitu sebagai berikut:

  • Cara pengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan kognitifnya tidak dapat dilakukan secara terus menerus, karena dapat membuat peserta didik merasa bosan dengan teman-teman satu kelompoknya dan tidak bisa berkembang secara optimal karena berada dalam satu kelompok yang memiliki kemampuan sama. Di satu sisi, cara seperti ini dapat menjadi sebuah kelebihan, karena guru dapat fokus melihat tingkat kemampuan peserta didik, namun di sisi lain dapat menjadi sebuah kekurangan karena dapat membuat peserta didik merasa terdiskriminasi dan merasa malu dengan teman-temannya yang memiliki kemampuan lebih.
  • Ukuran kelas atau jumlah peserta didik, hal ini karena banyak sekolah, terutama sekolah negeri, sering kali kelas berisi 30-40 peserta didik atau lebih. Dengan jumlah peserta didik yang banyak, sedangkan guru per kelas hanya satu orang hal ini tentu saja menjadi sebuah tantangan bagi guru untuk memperhatikan kebutuhan individu setiap peserta didik dan menerapkan pembelajaran diferensiasi secara efektif.
  • Penilaian peserta didik, hal ini juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dengan baik bagaimana seorang guru dapat menentukan penilaian peserta didik yang berbeda-beda kemampuannya. Penilaian ini harus dapat merepresentasikan kondisi peserta didik yang beragam. Pembelajaran diferensiasi menuntut penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemajuan peserta didik yang berbeda. Mengelola berbagai jenis penilaian yang sesuai untuk setiap individu bisa menjadi tantangan besar bagi guru.

4. Penggambaran pembelajaran diferensiasi yang ditampilkan di video sudah sangat baik, penjelasan yang sangat jelas dan metode yang digunakan sangat menggambarkan pembelajaran diferensiasi. Tetapi, berdasarkan kegiatan pembelajaran pada video, terdapat beberapa perubahan yang akan kami lakukan jika menjadi guru tersebut, yaitu:

  • Pengelompokkan peserta didik tidak hanya berdasarkan pengetahuan kognitif. Tetapi, pengelompokkan dapat juga dilakukan dengan berdasarkan cara belajar peserta didik. Contoh: Saat menjelaskan materi mengenai interaksi sosial terdapat peserta didik yang cara belajarnya secara visual, maka seorang guru dapat memfasilitasi hal tersebut dengan memberikan video atau gambar yang berkaitan dengan materi. Sedangkan peserta didik yang cara belajarnya lebih dominan diskusi maka dapat diarahkan untuk memecahkan suatu kasus yang didiskusikan bersama teman-temannya. 
  • Di bagian akhir video setelah kesimpulan terdapat kegiatan mengaitkan materi yang dibahas dengan kearifan lokal dan kondisi masyarakat yang relevan. Menurut kami, urutan ini seharusnya dapat diubah, yaitu dengan menjelaskan dahulu keterkaitan materi dengan kearifan lokal sebelum kegiatan pemberian kesimpulan dalam pembelajaran. Sehingga, peserta didik dapat menyimpulkan secara menyeluruh mengenai materi yang dibahas dalam video tersebut.

Nama Penulis:

1. Nadia Safitri

2. Nurul Sakinah

3. Putri Cahyanti

4. Tasya Khoerunnisa

5. Yesika Nindi Safitri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun