Mohon tunggu...
Putri Cahya Dewi
Putri Cahya Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

20 November 2024   00:01 Diperbarui: 20 November 2024   00:01 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendorong Partisipasi Masyarakat

Upaya memperkuat Pancasila tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat. Gerakan-gerakan masyarakat sipil, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok di tingkat akar rumput perlu dilibatkan.

Memperkuat Sinergi Antarlembaga

Pemerintah, lembaga legislatif, yudikatif, dan seluruh institusi negara harus bersinergi dalam menjaga, memperkuat, dan mengimplementasikan Pancasila secara konsisten dan berkesinambungan.

Memanfaatkan Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk memperluas akses informasi, meningkatkan pemahaman, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan Pancasila dapat terus menjadi fondasi yang kokoh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mampu menjawab berbagai tantangan zaman. Pancasila harus tetap menjadi "bintang pemandu" yang mengarahkan Indonesia menuju cita-cita kemakmuran, keadilan, dan kedamaian bagi seluruh rakyat.

Selain upaya-upaya tersebut, penguatan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa juga membutuhkan komitmen dan keteladanan dari seluruh warga negara. Setiap individu harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai nilai-nilai luhur Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu contohnya adalah menjunjung tinggi semangat gotong-royong dan saling tolong-menolong, yang merupakan perwujudan dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam konteks saat ini, gotong-royong dapat diwujudkan melalui kepedulian terhadap sesama, seperti membantu tetangga yang kesulitan, menyumbangkan tenaga atau dana untuk kegiatan sosial, ataupun berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.

Selain itu, semangat kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat, yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, juga harus terus dipelihara. Proses pengambilan keputusan publik harus melibatkan partisipasi masyarakat dan mengedepankan dialog serta konsensus bersama.

Dengan memupuk pemahaman, keteladanan, dan praktik nilai-nilai Pancasila oleh setiap warga negara, diharapkan Indonesia dapat terus memperkuat jati diri sebagai negara yang berlandaskan pada Pancasila. Hal ini akan menjadi fondasi yang kokoh bagi Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan zaman dan mewujudkan cita-cita kemakmuran, keadilan, dan kedamaian bagi seluruh rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun