Mohon tunggu...
Kartika Lestari
Kartika Lestari Mohon Tunggu... Wiraswasta - rkartikalestari

Saya menulis apapun yang muncul di pikiran saya. Lengkap tentang saya di www.kartikalestari.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tinggal di Mancanegara: Menuju Titik Lebih Tinggi tentang "Mengerti Perbedaan"

26 Februari 2017   16:38 Diperbarui: 27 Februari 2017   18:01 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun aku lebih menyukai suatu tempat melebihi daripada yang lain, aku akan selalu menjawab, "Dimana saja tidak masalah. Saat tinggal di A, maka A adalah yang terbaik untuk saat itu, saat tinggal di B maka B adalah yang terbaik untuk saat itu. Dan saat ini, tempat ini yang terbaik untuk saat ini." Alasan dari jawabanku hanya satu, walaupun mungkin aku lebih menyukai suatu tempat lebih dari yang lain (biasanya karena alasan pribadi, misal keberadaan keluarga), aku tahu bahwa kita ditempatkan di suatu tempat karena ada sebuah alasan dan karena kita perlu belajar beberapa hal kehidupan di sana. 

Jadi, pasti tempat itu adalah yang terbaik pada masanya. Aku tidak perlu membandingkan dua tempat yang berbeda, karena memang tidak ada yang bisa dibandingkan di sana. Dengan jawaban itu, aku tidak hanya mengingatkan diriku sendiri bahwa kesempatan untuk pernah ada di beberapa tempat adalah hal yang perlu aku syukuri, tetapi juga sekaligus membuat penanya merasa nyaman tanpa harus merendahkan tempat yang lain. 

Indonesia adalah salah satu negara yang dianugerahi keragaman, dan hal ini sering secara alami membuat orang-orang di sana lebih mudah menerima perbedaan, meskipun dengan level penerimaan yang berbeda untuk setiap orang. Dan saat kita berbicara dengan seseorang tanpa berpikir lagi tentang apa sukunya, apa agamanya, siapa orang tuanya, apa status sosialnya, apa warna kulitnya, apa warganegaranya, maka pada saat itulah kita sebenarnya sudah mencapai titik yang lebih tinggi tentang "pengertian" yang berujung kepada toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun