Industri pariwisata merupakan industri yang memiliki persaingan sangat ketat, dan senantiasa bertransformasi. Dicirikan dengan persaingan yang ketat, pemain dalam industri pariwisata perlu untuk beradaptasi dengan setiap perkembangan yang ada dalam industri ini, terutama dalam menentukan tren-tren wisata yang diinginkan oleh konsumen. Perubahan yang terus terjadi ini tentunya mendorong masing-masing pelaku industri pariwisata untuk terus berinovasi.Â
Maka, inovasi sudah harus menjadi bagian penting dalam industri pariwisata, terutama agar mereka dapat terus bertahan. Di samping itu, pembangunan sektor pariwisata juga berkontribusi dalam pembangunan sektor ekonomi nasional secara keseluruhan.Â
Prediksi dan estimasi akurat tentang tren permintaan pariwisata juga menjadi penting untuk dimiliki oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam industri ini, terutama oleh pengambil keputusan dalam berinvestasi ke sektor swasta dan publik.Â
Pembangunan teknologi pun terus menyediakan kesempatan yang luas bagi industri parwisata. Di era digital ini, industri pariwisata internasional pun kemudian mulai mengadopsi konsep Triple 'T': Travel, Tourism, Technology.Â
Inovasi dan adopsi teknologi merupakan pilar penting dalam industri pariwisata agar mereka dapat meningkatakan daya saing dan meningkatkan kepuasan para wisatawan.Â
Industri pariwisata pun mulai memasuki ranah luar angkasa. "Pariwisata Luar Angkasa" dideskripsikan sebagai sebuah industri baru di mana orang biasa dapat membeli tiket untuk perjalanan wisata pulang pergi ke luar angkasa. Dengan perkembangan teknologi yang mutakhir kini, pariwisata luar angkasa pun semakin lebih dekat dengan kenyataan.Â
Pada November 2016, The China Academy of Launch Vehicle Technology (CALVT), sebuah perusahaan Tiongkok yang disponsori oleh pemerintah Tiongkok, mengumumkan rencana mereka untuk meluncurkan kendaraan bertenaga roket untuk membawa turis ke luar angkasa dengan kemampuan terbang di ketinggian 130 km.Â
Setelah memberikan penumpang kesempatan selama kurang lebih delapan menit di pesawat luar angkasa berawak dengan pemandangan spektakuler Bumi dari luar angkasa, pesawat ini akan kembali ke Bumi dan mendarat layaknya pesawat biasa. Sebagai perbandingan, sebuah startup Swis, "SplarSratos", mengumumkan program "solar plane" yang akan membawa orang-orang ke luar angkasa dengan ketinggian kurang lebih 25 km.Â
Pesawat "SolarStratos" ini juga menawarkan fitur energi ramah lingkungan yang penggunaan energinya setara dengan mobil elektrik. Â Bentuk penawaran lain datang dari Jeff Bezos, CEO Amazon, dengan proyek "Blue Origin"-nya yang menargetkan untuk mengirimkan 100 penerbangan suborbital setiap tahunnya, dengan pesawat ulang-alik "New Shepard" di tahun 2018.Â
Pesawat ulang-alik ini akan melewati garis Krmn, 100 kilometer di atas permukaan laut; sedangkan "International Space Station" berada di 354 kilometer di atas Bumi. "New Shepard" diprogramkan untuk mampu mengirimkan enam penumpang untuk menikmati pengalaman gravitasi nol sebelum pesawat ini mendarat dengan parasut.Â
Selain pengalaman naik pesawat ulang-alik, empat perusahaan lain, Cohu Experience, Axiom Space, Fun Academy dan Edge of Space memperkenalkan program "Space Nation Astronaut Program", sebuah program pelatihan dan kompetisi yang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berangkat ke luar angkasa. Selama beberapa tahun terakhir, meningkatnya jumlah pekerjaan di sektor luar angkasa membuat perjalanan wisata ke luar angkasa sudah menjadi salah satu pilihan nyata dalam dunia bisnis masa kini.
Semua orang memang akan terpana dengan luar angkasa, terutama apa yang ada di luar dunia yang kita panggil Bumi ini. Perjalanan wisata luar angkasa kini tidak lagi menjadi sebuah gurauan belaka. Hal ini akan menjadi sebuah pilihan berlibur tidak lama lagi, dalam beberapa dekade mendatang. Apakah Anda tertarik untuk berwisata ke luar angkasa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H