Kakek ini mengaku berjualan meski usia nya sudah tua karena tidak ingin merepotkan dan menyusahkan keluarga. " Saya tidak ingin merepotkan anak - anak saya dan keluarga. Saya jualan sendirian aja mbak, istri biar dirumah aja, biar menjaga cucu cucu saya dirumah". tutur kakek penjual kelapa muda itu.
Lebih jelas ia mengatakan, karena setiap anak -- anaknya mempunyai kebutuhan masing -- masing. Oleh karena itu ia memilih untuk berjualan kelapa muda supaya bisa mendiri. " supaya mandiri dan saya tidak cepat sakit," tegasnya.
Kendati demikian, Setyo Raharjo (69) menambahkan anak -- anaknya sering melarang untuk berjualan. "dilarang sama anak saya sudah sering mbak. Tapi, saya piker daripada bosan dirumah mending saya jualan," tambahnya.
Betapa hebatnya kakek tua ini. Ia masih saja mau terjun langsung menjadi pedagang kelapa muda. Ia menambahkan, seberapa untungnya yang penting bersyukur terhadap apa yang didapatya hari itu.
Padahal jika ia mau, bisa saja kakek ini bersantai - santai dirumahnya menikmati masa tua nya, tapi tidak dengan Setyo Raharjo (69) beliau adalah sosok yang tak kenal lelah.
Masa tua seharusnya dihabiskan untuk berkumpul Bersama anak dan cucu, namun tidak untuk Setyo Raharjo (69) sepantasnya di usia senja ia gunakan untuk beristirahat dan menikmati masa tua. Semangat yang dimilikinya perlu dijadikan contoh.
Meskipun ia dari keluarga berada, tetapi Setyo Raharjo (69) tidak mau menjadi orang yang hanya menikmati kekayaan anaknya begitu saja. "Aku bukan orang yang praktis, begitu saja menikmati harta anak atau menantu saya. Bukankah kalau kita menjalankan prosesnya, itu lebih nikmat saat kita menuai hasil." tutur kakek berusia 69 tahun itu.
Lebih lanjut ia menambakan, anggap bekerja sebagai ibadah. Dan jangan juga memakan yang bukan hak kita. Setyo Raharjo (69) mengajarkan kepada kita semua, khususnya generasi muda untuk selalu bersemangat. Berjuang dalam kehidupan adalah sebuah keharusan. Tanpa bejuang hidup akan terasa hampa. " pesen saya untuk yang masih muda, teruslah bekerja dan berjuang sampai ada yang benar benar menghentikanmu." ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H