Film "Home Sweet Loan," yang dirilis pada tahun 2024, tidak hanya menawarkan cerita hiburan tetapi juga menyampaikan pesan-pesan penting mengenai manajemen keuangan dan pentingnya menabung. Salah satu tokoh utamanya, Kaluna, menarik perhatian generasi muda dengan cara berpikir inovatif dan realistis dalam menghadapi tantangan keuangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tren finansial yang diangkat dalam film tersebut, perjalanan keluarga Kaluna yang terjerat utang akibat pinjaman online, serta bagaimana karakter Kaluna bisa menjadi inspirasi positif bagi audiens muda dalam mengelola keuangan mereka.
Tren Financial dalam "Home Sweet Loan"
1. Kesadaran Finansial Sejak Dini
Film ini menggambarkan pentingnya kesadaran finansial yang harus dimiliki sejak usia muda. Kaluna, sebagai tokoh utama, menunjukkan betapa pentingnya memahami pengelolaan uang dan konsekuensi dari setiap keputusan keuangan. Ini menjadi inti bagi generasi muda untuk belajar dari pengalaman hidup dan membangun kebiasaan menabung yang baik.
2. Menabung dengan Tujuan
Satu tema penting dalam film ini adalah pentingnya menabung dengan tujuan yang jelas. Kaluna bermimpi untuk memiliki rumah tangga stabil dan tujuan jangka panjang tersebut membuatnya lebih terfokus dalam menabung. Rencananya untuk mengelola pengeluaran dan membangun tabungan membantunya meraih impian tersebut. Hal ini memberikan pesan kepada penonton bahwa menabung bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi bagian dari perencanaan masa depan.
3. Menghadapi Tantangan Finansial
Perjalanan Kaluna tidak selalu mudah, terutama ketika keluarganya terjebak dalam utang akibat pinjaman online (pinjol). Keluarga Kaluna pernah mengambil apartemen dari vendor yang dinyatakan bangkrut. Dalam kondisi terdesak, orang tua Kaluna terpaksa menyerahkan uang pensiunan kepada Kakak Kaluna untuk tambahan biaya membeli tanah. Kakak Kaluna juga menggadaikan sertifikat rumah mereka untuk mendapatkan pinjaman dari platform pinjol. Uang hasil pinjol itu kemudian digunakan oleh kakaknya untuk membeli tanah, berharap bisa mengubah nasib keluarga mereka. Namun, nasib berkata lain---mereka menjadi korban penipuan tanah, di mana sertifikat tanah yang dibeli ternyata ganda. Pengalaman pahit ini menggambarkan betapa kerasnya realitas yang dihadapi oleh banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran utang, sering kali akibat keputusan impulsif dan tidak adanya pemahaman yang cukup mengenai risiko.
4. Pentingnya Edukasi Finansial dan Investasi
Selain menabung, film ini juga menekankan pentingnya pendidikan finansial. Kaluna mengambil pelajaran dari kesalahan keluarganya dan berusaha untuk mengedukasi diri mengenai investasi dan permodalan yang bijaksana. Dia memahami bahwa hanya menabung tidak cukup, dan ia mulai belajar mengenai berbagai opsi salah satunya yaitu mengambil cicilan KPPR. Cicilan KPRR (Kredit Pemilikan Rumah Rakyat) adalah bentuk pinjaman perbankan yang ditujukan untuk membantu masyarakat membeli rumah dengan cara mencicil atau mengangsur pembayaran dalam jangka waktu tertentu. KPRR biasanya memiliki syarat yang lebih ringan dibandingkan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) konvensional dan sering kali disubsidi oleh pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah.