Mohon tunggu...
Putri Ayu Wulandari
Putri Ayu Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Mencoba tidak ada salahnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerosotan Moral Menjadi Tantangan Ilmu Sosial di Era Digital

31 Oktober 2022   17:48 Diperbarui: 31 Oktober 2022   17:53 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sayang, secara bersamaan era digital juga membawa dampat buruk atau negatif. Dimana tantangan ini telah masuk dalam berbagai bidang seperti politik, sosial budaya, keamanan, ekonomi, dan teknologi itu sendiri. 

Era digital terlahir dengan kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. Kemampuan media era digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat.

Sebelumnya dikatakan bahwa di era digital ini kita dipermudah dalam mengakses berbagai hal di belahan dunia ini. Namun disisi lain, hal tersebut dapat membuat ranah privasi orang seolah-olah hilang. Data pribadi yang terekam di dalam otak komputer membuat penghuni internet mudah dilacak, baik dari segi kebiasaan berselancar atau hobi (Wawan Setiawan, 2017:1). 

Kemudian kemerosotan moral juga menjadi tantangan besar di era digital dalam bidang sosial budaya, terutama bagi kalangan remaja dan pelajar. Hal tersebut sangat dirasakan dalam pola interaksi yang jelas terlihat berubah dengan hadirnya teknologi. Kemajuan terkonogi yang tidak diimbangi dengan kesiapan dalam menghadapinya membuat kemudahan yang ditawarkan menjadi boomerang bagi masyarakat itu sendiri, kemudahan tersebut malahan membuat masyarakat kurang berinteraksi melalui tatap muka langsung, sehingga dapat menimbulkan masalah pada aspek psikologis. 

Komputer maupun handphone yang disambungkan dengan jaringan internet telah membuka peluang masyarakat untuk terhubung dengan masyarakat dunia luar tampa harus bersosialisasi langsung. Banyak diantara masyarakat Indonesia terutama remaja dan pelajar yang lebih memilih berdiam diri seharian dirumah dengan gadgetnya dari pada pergi keluar untuk berinteraksi dengan kelompok usianya. 

Ditambah lagi kemunculan pandemi covid-19 di tahun 2019 yang menghebohkan dunia, dimana sebagian besar pemerintah di berbagai negara menerapkan pembatasan kontak sosial, salah satunya kebijakannya yaitu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), membuat para pelajar tidak mendapatkan Pendidikan karakter dan moral. Kesehari mereka selalu ditemani dengan perangkat digital, dan kondisi ini berlangsung selama 3 tahun. Masalah ini menjadi masalah dalam ilmu sosial yang mana cabang-cabang ilmu sosial itu sendiri lah yang dapat menyelesaikan permasalahan ini.

TEMUAN

Era digital erat kaitannya dengan percepatan kemajuan teknologi, yang menyebabkan perubahan dan perkembangan yang terjadi di kehidupan masyarakat. Hal tersebut tidak hanya terjadi di negara Indonesia saja, namu terjadi juga seluruh dunia. Namun yang disayangkan, kemajuan teknologi yang terjadi di Indonesia tidak diimbangi dengan kesiapan masyarakatnya, dalam kata lain kemajuan teknologi di Indonesia ini terlalu cepat. Sehingga berakibat pada muncul permasalahan sosial yang akhirnya menjadi tantangan bagi ilmu sosial pada era digital ini. 

Permasalahan sosial merupakan bagian dari materi sosiologi yang merupakan sub cabang dari ilmu sosial. Ketika terjadi ketidak sesuai antar unsur budaya, nilai, maupun norma masyarakat dengan relitas sosial yang ada, itu lah yang dikatakan sebagai permasalahan sosial. Salah satu permasalahan sosial serius yang terjadi pada era digital ini ialah terjadinya pemerosotan moral pada generasi muda. 

Kemerosotan moral itu di tandai dengan adanya berbagai pelanggaran dan tindakaan kejahatan yang ada di masyarakat, seperti pencurian, penyimpangan, perkataan kasar, hilangnya rasa hormat kepada yang lebih tua dan lain sebagainya, adanya perilaku negatif tadi merupakan sebuah tanda akan hancurnya sebuah bangsa (Syaharuddin 2016 ).

Hal tersebut sering kita lihat dalam kehidupan nyata dimana mereka sudah berprilaku melewati batas, lunturnya nilai sopan santun, dan sulitnya untuk sekedar mengatakan "terimakasih, maaf, dan tolong". Tentu saja kondisi ini sangat menghawatirkan, karena generasi mudalah yang nantinya akan menentukan kemajuan bangsa. Jika ditanya "lalu apa faktor yang mempengaruhi hal tersebut?", banyak sekali faktor yang mempengaruhi terjadi kemerosotan moral, satu diantarnya ialah arus globalisasi. Globalisasi tersebut mendatangkan banyak sekali perubahan, baik dalam hal ideologi, kebudayaan, bahkan teknologi, yang mana pada tulisan kali ini lebih terfokuskan pada aspek teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun