Tidak hanya sekedar mengajukan pertanyaan, tapi mahasiswa jadi lebih berani berdiskusi, penyampaikan argumentasi, dan memberikan tambahan jawaban atas jawaban kelompok. Jika mahasiswa terus seperti itu, maka kesulitan-kesulitan pembelajaran mereka dapat segera teratasi.Â
Karena sikap aktif sangatlah diperlukan bagi seorang mahasiswa, terlebih lagi bagi mereka yang mengambil jurusan pendidikan. Mereka dilatih untuk menjadi seorang guru, yang mana harus dapat berkomunikasi aktif dengan siswa yang diajarkannya nanti.Â
Alasan mahasiswa menjadi lebih berani dan aktif ketika PJJ berlangsung ialah karena ketika PJJ mereka tidak bertatapan langsung baik itu dengan dosen maupun dengan teman sekelas mereka.Â
Jadi rasa malu, takut, ataupun adrenalin yang mereka rasakan ketika perkuliahan tatap muka berlangsung sudah berkurang, atau bahkan sudah tidak mereka rasakan.Â
Alasan yang lainnya ialah Perkuliahan Jaral Jauh (PJJ) dirasa lebih fleksibel. Mahasiswa dapat melakukan perkulihan dimanapun, mereka bisa sambil makan dan minum. Karena tidak jarang dosen yang mengizinkan mahasiswanya melakukan hal tersebut. Â Â
Dari tulisan diatas dapat dikataan bahwa setiap mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi mahasiswa yang aktif dan berpikir kritis, namun hal itu kembali lagi kepada bagaimana mahasiwa tersebut menyakini dirinya bahwa ia mampu. Jika setiap mahasiswa mampu berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran, dapat diyakini bahwa kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat (semakin baik)Â
Jadi meskipun wabah virus corona yang sedang melanda negeri kita Indonesia ini bahkan dunia dirasa menimbulkan banyak kerugian dalam berbagai sektor, tidak terkecuali pada sektor pendidikan. Tetapi masih ada dampak positif yang dapat kita rasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H