Mohon tunggu...
Putri Ayu SariDewi
Putri Ayu SariDewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Taekwondo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Empati dari Martin Hoffmann

18 Januari 2025   05:07 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:07 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Martin Hoffmann adalah seorang psikolog yang dikenal karena penelitiannya tentang empati. Dia tidak memiliki "teori empati" yang spesifik, tetapi karyanya telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana empati bekerja dan bagaimana hal itu dapat dipromosikan.

Berikut adalah beberapa poin penting dari penelitian Hoffmann yang terkait dengan empati:

Empati sebagai proses kognitif dan emosional: Hoffmann menekankan bahwa empati melibatkan kedua aspek kognitif dan emosional. Aspek kognitif melibatkan memahami perspektif orang lain, sementara aspek emosional melibatkan merasakan emosi mereka.

Peran kognisi dalam empati: Hoffmann menunjukkan bahwa kognisi memainkan peran penting dalam empati. Kita perlu memahami situasi orang lain dan bagaimana mereka merasakannya untuk merasakan empati terhadap mereka.

Empati dan perilaku prososial: Hoffmann telah meneliti bagaimana empati dapat mendorong perilaku prososial, seperti membantu orang lain. Dia berpendapat bahwa empati dapat memotivasi kita untuk membantu orang lain karena kita merasakan kesedihan mereka dan ingin mengurangi penderitaan mereka.

Empati dan agresi: Hoffmann juga telah meneliti bagaimana empati dapat mempengaruhi agresi. Dia berpendapat bahwa empati dapat mengurangi agresi dengan membantu kita memahami perspektif orang lain dan merasakan kesedihan mereka.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian Hoffmann tentang empati adalah bagian dari bidang yang luas dan kompleks. Ada banyak teori dan perspektif lain tentang empati, dan penelitian terus berlanjut untuk memahami fenomena ini secara lebih mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun