3. Faktor Psikologis:
Temperamen: Sifat bawaan yang memengaruhi bagaimana seseorang bereaksi terhadap rangsangan, seperti mudah tersinggung, mudah beradaptasi, atau mudah terhibur.
Kecerdasan Emosional: Kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengatur emosi sendiri dan orang lain.
Kecerdasan Sosial: Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
Pengalaman Masa Kecil: Pengalaman masa kecil yang positif dan suportif dapat membantu membangun rasa percaya diri, keamanan, dan kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat.
4. Faktor Sosial:
Status Sosial Ekonomi: Kondisi ekonomi keluarga dapat memengaruhi akses terhadap sumber daya, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesempatan sosial, yang dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional.
Diskriminasi: Pengalaman diskriminasi berdasarkan ras, gender, atau orientasi seksual dapat memengaruhi harga diri, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat.
Trauma: Pengalaman traumatis seperti kekerasan, pelecehan, atau bencana alam dapat memengaruhi kesehatan mental dan kemampuan untuk mengatur emosi.
Interaksi Antar Faktor:
Penting untuk diingat bahwa faktor-faktor ini saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Misalnya, anak dengan temperamen yang mudah tersinggung mungkin lebih rentan terhadap masalah sosial-emosional jika mereka tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak suportif.