I Just Wanna Be Yours
"Jika aku menghilang dari bumi, akankah ada orang yang memberimu cinta dengan penuh selayaknya aku?" lenganmu terbuka lebar, menyambutku dengan penuh. Tubuhku masuk ke dalam pelukan hangat yang rasanya bahkan lebih hangat dari mentari pagi ketika suasana sedang dingin-dinginnya.
"yang sepertimu hanya satu." Katanya seraya sambil memelukku erat tanpa pernah mau melepasnya. "berjanjilah untuk tidak pernah hilang, biar aku puas memelukmu ketika rindu,
berjanjilah untuk menjadi dirimu sendiri." Katanya lagi sambil berkaca-kaca.
"yang sepertiku tidak ada dua, tiga, bahkan sepuluh." Kataku sambil tertawa jenaka dan mengumpat dalam pelukannya.
"lucu sekali matamu hilang kalau lagi tertawa."
"tapi aku tidak lagi bercanda. di bumi memang banyak sekali yang lebih, tapi yang unik sepertiku? Tidak ada." kataku menegaskan kepadanya
"ya... ya... kau akan selalu 'kau' di hatiku. Jika bukan kamu, apa aku bisa merasa jatuh cinta lagi?"
"lalu kita?... teman?"
"Mungkin." Katamu ragu-ragu
Nyatanya kita hanyalah dua orang asing yang kebetulan diberi kesempatan untuk bertemu dan merasakan cinta. "seandainya...aku bisa menerima kenyatan, bahwa... kita memang bukan apa-apa." Kataku dalam hati. Sambil berkaca-kaca.