Mohon tunggu...
A
A Mohon Tunggu... Guru - Penulis Cerpen dan Puisi

Suka dengan karya Seni, Sastra, Film

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia Kian Mendunia

23 Januari 2024   00:00 Diperbarui: 23 Januari 2024   00:04 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INTERNASIONALISASI BAHASA INDONESIA MELALUI PROGRAM BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)

 

Keeksistensian bahasa Indonesia di kancah internasional sudah tidak dapat diragukan lagi di era globalisasi yang semakin menjadi-jadi membuat berbagai aspek dalam kehidupan berlomba-lomba untuk menuju keadaan yang lebih baik lagi, salah satunya yaitu adanya proses internasionalisasi. Istilah internasionalisasi bisa jadi muncul karena dampak globalisasi. Hal tersebut dikarenakan proses internasionalisasi menuntut suatu hal tertentu untuk dapat dikenal dan diketahui oleh masyarakat global. Internasionalisasi dalam konteks globalisasi pada dasarnya merupakan sebuah tanda kemajuan di bidang pendidikan. Internasionalisasi mampu menghadirkan harapan-harapan menuju ke arah yang lebih positif. Namun, di sisi lain internasionalisasi juga mampu membawa dampak buruk bagi yang tidak mampu mengelolanya dengan baik (Thoyib. 2008).

Ada berbagai hal yang bisa dilakukan dalam upaya menginternasionalisasi bahasa Indonesia, salah satunya yaitu melalui BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing), sebagaimana diungkapkan oleh Muliastuti (2016:8) bahwasanya internasionalisasi bahasa Indonesia yang ditingkatkan melalui pengajaran BIPA didukung oleh semua lembaga yang relevan. Pengajaran BIPA tidak hanya dilakukan di dalam negeri saja, tapi juga di luar Indonesia. Inilah yang pada akhirnya memberi dampak baik seperti jumlah penutur dan cakupan penggunaan bahasa Indonesia semakin bertambah.

Pemerintah mendorong bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan mengirimkan tenaga pengajar bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) ke berbagai negara di dunia. program pengiriman tenaga pengajar BIPA ke sejumlah negara bertujuan untuk menginternasionalisasikan bahasa Indonesia. Selain pengiriman guru BIPA, saat ini pihaknya juga merekrut warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri maupun guru lokal yang menguasai bahasa Indonesia sebagai guru BIPA. Langkah ini menurutnya akan lebih efisien dibandingkan dengan mengirim tenaga pengajar dari Indonesia.

Dalam Undang-Undang Nomor 24 Pasal 44 Tahun 2009 disebutkan bahwa pemerintah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan. Secara eksplisit, ini menjadi dasar dan pemerintah sudah menunjukan bukti dukungan bahwa kita semua harus meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia sampai go internasional. ada beberapa program BIPA diantaranya, program Dharmasiswa adalah program BIPA yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia bagi mahasiswa asing untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia kurang lebih selama satu tahun. Program ini diikuti oleh negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Kemudian ada program KNB merupakan kerjasama dari negara-negara berkembang dimana warganya berminat untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Indonesia. Selanjutnya program BIPA ada di sekolah internasional, lembaga bimbingan belajar, serta BIPA privat atau mandiri.

Bahasa Indonesia sangat mungkin untuk dijadikan sebagai bahasa internasional karena bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari dan dikuasai baik oleh penutur asli dan penutur asing. Jika dilihat dari eksistensinya saat ini, di mana bahasa Indonesia sudah mulai digunakan di banyak Negara. Dengan demikian semua pihak, baik pemerintah hingga pegiat akademika harus bersinergi bahu membahu saling mendukung untuk terwujudnya bahasa Indonesia yang dikenal oleh dunia.

Daftar Rujukan

Jurnal-Thoyib, “Internasionalisasi Pendidikan dan Strategi Pengembangan Mutu Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia: Sketsa Edukatif Manajemen Mutu” Jurnal Pendidikan Islam El-Tarbawi, 1 (2) 2008, 220.

Artikel-Liliana Muliastuti, “BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia”, 2016, 8.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun