Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, segala urusan dan kebutuhan menjadi lebih mudah untuk dijangkau. Secara umum, globalisasi merupakan proses saling keterkaitan atau ketergantungan antar negara dan manusia yang terjadi di berbagai sektor seperti ekonomi, teknologi, pendidikan, budaya, dan lain sebagainya.
Globalisasi hingga saat ini menjadi salah satu topik atau isu yang menarik untuk dibahas, karena konteks globalisasi bisa dibilang sangatlah luas. Globalisasi yang terjadi di Indonesia tentunya memberikan pengaruh terhadap masyarakat, baik itu pengaruh positif dan negatif.
Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai salah satu pengaruh positif dari globalisasi yaitu kemajuan teknologi. Teknologi yang semakin maju dan berkembang tentunya sangat membantu untuk membuat segala kegiatan manusia menjadi lebih mudah dan praktis. Salah satu contohnya ialah adanya transportasi online yang kita sering kita lihat dan temukan, bahkan tidak jarang dari kita pasti pernah menggunakan atau memanfaatkan jasa dari transportasi online.
Pembahasan
A. Kemunculan Transportasi Online di Indonesia
Berkembangnya teknologi di era globalisasi ini diikuti dengan perkembangan transportasi yang semakin canggih. Lebih dari satu dekade yang lalu, sistem pemesanan jasa transportasi saat itu ialah melalui via Short Message Service (SMS).Â
Dimana pengguna jasa mengirimkan pesan kepada driver dengan tujuan memberitahukan letak lokasi penjemputannya. Berbeda dengan sekarang ini, perkembangan teknologi semakin memudahkan kita untuk mengakses internet di mana pun dan kapan pun.Â
Kemajuan teknologi ini ternyata mendorong salah satu pemuda dari bangsa kita yaitu Indonesia, yang terinspirasi untuk menaikkan level ke yang jauh lebih canggih dalam jasa transportasi.
Nadiem Makarim akhirnya mendirikan transportasi online pertama di Indonesia yaitu GO-JEK, yang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah manusia yang membutuhkan jasa transportasi layanan ojek ini.Â
Pada mulanya, GO-JEK hanyalah aplikasi yang berfokus pada layanan jasa ojek saja. Ojek merupakan penyedia jasa transportasi informal yang sudah ada jauh sejak lama, ojek juga biasanya ditemukan di pangkalan-pangkalan tertentu. Disebut sebagai pekerjaan informal ialah karena ojek tidak memiliki izin pengoperasiannya oleh pemerintah.
Sejak memasuki tahun 2010 hingga sekarang ini, GO-JEK yang awalnya hanya berfokus pada jasa ojek online saja. Mulai saat itu semakin canggih dan di dalamnya bertambah banyak fitur yang menyediakan layanan-layanan lainnya. Terdapat layanan transportasi seperti GO-RIDE (layanan jasa ojek/motor), GO-CAR (layanan jasa taksi/mobil), layanan logistik seperti GO-SEND, layanan pembayaran e-wallet/e-transaction seperti GO-PAY, layanan jasa antar makanan dan minuman seperti GO-FOOD, dan lain-lain.
B. Perbedaan antara Penyedia Jasa Transportasi Konvensional dengan Transportasi Online
Meski keduanya sama-sama penyedia jasa transportasi, namun tetap masih terdapat perbedaan di antara keduanya. Pertama, penyedia transportasi konvensional sudah sejak lama sekali sebelum transportasi online, oleh karena itu sesuai namanya yaitu konvensional, pelanggan yang ingin menggunakan jasa ini perlu mendatangi terlebih dahulu pangkalan ojek terdekat.Â
Berbeda dengan transportasi online yang jauh lebih mudah dan juga praktis, untuk pemesanan jasa transportasinya cukup hanya melalui sebuah aplikasi berbasis jaringan internet.Â
Jadi, kita tidak perlu pergi ke pangkalan terlebih dahulu, justru pengemudi jasa transportasi online lah yang akan menjemput kita sesuai titik lokasi penjemputan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Kedua, perbedaan juga dapat terlihat dari tarif. Transportasi online cukup berani menawarkan tarif yang bisa dibilang jauh lebih murah dibandingkan dengan transportasi konvensional pada umumnya.Â
Bahkan, transportasi online juga tidak jarang memberikan diskon-diskon menarik pada saat-saat tertentu hingga sebesar 95%. Berbeda dengan transportasi online yang mematok harga lumayan tinggi untuk sekali jalan, namun dalam transportasi konvensional masih bisa melakukan tawar-menawar di dalamnya.
Ketiga, dalam hal keamanan. Transportasi online dapat dikatakan lebih aman dibandingkan transportasi konvensional, karena seluruh pengemudi transportasi online sudah jelas terdaftar ke perusahaan GO-JEK atau GRAB. Dalam aplikasi tersebut juga dapat dipantau karena dapat menampilkan titik lokasi di mana berada.Â
Berbeda dengan transportasi konvensional yang pengemudinya tidak terdaftar ke dalam perusahaan mana pun. Namun, hal seperti ini juga tidak menutup kemungkinan untuk terhindar dari perilaku-perilaku yang kurang menyenangkan bagi pelanggan.
C. Transportasi Online dalam Pusaran Globalisasi
Hadirnya transportasi online (GO-JEK) di Indonesia merupakan salah satu pengaruh dari adanya globalisasi. Transportasi online pertama kali berasal dari Amerika Serikat di tahun 2009, AS pertama kali meluncurkan aplikasi UBER yang pada saat itu langsung menguasai pangsa pasar transportasi online sekitar 74,3 persen.Â
Budaya dan kemajuan teknologi yang sudah berjalan di AS ternyata menginspirasi banyak negara lainnya, salah satunya Indonesia yang berhasil mendirikan GO-JEK sebagai sarana transportasi online pertama di tahun 2010. Meski aplikasi GO-JEK baru bisa digunakan di tahun 2015, hal ini sudah menjadi bukti bahwa Indonesia telah mengalami transformasi global di bidang teknologi.
Dalam kasus transportasi online ini, dapat terlihat juga karakteristik dari globalisasi yang salah satunya ialah mempermudah proses komunikasi. Antara penyedia jasa dan pengguna jasa di sini bisa lebih mudah dalam berkomunikasi, transformasi sistem dari offline ke online benar-benar membantu kehidupan masyarakat menjadi lebih mudah dan praktis.Â
Hanya melalui smartphone dan aplikasi GO-JEK yang telah bisa kita unduh secara gratis melalui Play Store atau App Store, kita sudah bisa menikmati jasa yang disediakan oleh aplikasi GO-JEK tersebut.Â
Hebatnya lagi, aplikasi GO-JEK sebenarnya bukan hanya menyediakan jasa berupa transportasi online seperti ojek dan taksi saja, GO-JEK juga menyediakan fitur jasa memesan makanan (GO-FOOD), mengirim barang (GO-SEND), untuk berbelanja (GO-MART), dan masih banyak lagi fitur lainnya.
D. Dampak yang Ditimbulkan oleh Adanya Transportasi Online di Indonesia
Hadirnya transportasi online di Indonesia tentunya memberikan dampak, baik itu dampak positif maupun negatif. Kemunculannya yang sangat membantu manusia dalam mempermudah pencarian layanan transportasi online ini ternyata semakin menarik banyak penggunanya. Banyak orang yang sebelumnya berlangganan menggunakan jasa transportasi konvensional, kini beralih ke jasa transportasi online.
Mulai dari sini banyak bermunculan isu-isu terkait konflik yang terjadi antara driver dari transportasi konvensional dengan driver dari transportasi online. Driver transportasi konvensional merasa bahwa hadirnya transportasi online di Indonesia menjadi faktor turunnya penghasilan mereka.Â
Mereka menganggap bahwa semakin banyaknya transportasi online di Indonesia hadir untuk menyaingi mereka dalam penyedia sarana transportasi. Apalagi kini banyak orang yang memilih menggunakan jasa transportasi online, karena dipikir lebih mudah dan praktis.Â
Dari sini, pengguna jasa transportasi online semakin meningkat, apalagi karena tarif yang dipatok saat itu sangatlah murah, bisa hanya sekitar Rp 5000 sampai Rp 10.000 saja bila menggunakan diskon promo yang tersedia di aplikasinya. Harga yang sangat terjangkau ini membuat orang-orang mulai meninggalkan jasa transportasi konvensional, yang jika dibandingkan harganya jelas lebih mahal itu.
Oleh karena itu, berdampak pada menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Terutama konflik ini terjadi antar komunitas transportasi, para pengemudi transportasi konvensional pada akhirnya melakukan aksi protes atas hadirnya transportasi online di Indonesia yang telah menganggu pekerjaannya.Â
Aksi ini terjadi beberapa tahun lalu, yaitu tahun 2016 di Jakarta. Walaupun antara pengemudi transportasi online dan konvensional memiliki pekerjaan yang sama, namun pengemudi transportasi konvensional menganggap bahwa pengemudi transportasi online bukanlah bagian dari mereka.Â
Mereka berbeda komunitas, pengemudi online hanyalah salah satu pendatang baru yang telah berani-beraninya masuk ke ranah pekerjaan mereka, bahkan berdampak pada penurunan penghasilan mereka.
Selain menimbulkan konflik sosial, hadirnya transportasi online di Indonesia ini juga menimbulkan kemacetan. Kita tahu sendiri bahwa semakin ke sini, orang yang mendaftar menjadi pengemudi transportasi online semakin banyak. Bahkan ketika kita ke luar saja, kalian pasti tidak jarang menemukan orang-orang yang memakai jaket seragam hijau bertuliskan GO-JEK atau pun GRAB.Â
Ojek online yang pada umumnya berbeda dengan ojek konvensional, yang dimana katanya tidak memiliki pangkalan itu, ternyata pada kenyataannya mereka memiliki pangkalan yang justru bukan seharusnya bisa mereka jadikan sebagai pangkalan.
Tidak jarang, terdapat beberapa banyak dari mereka yang menunggu orderan penumpang dari aplikasi di trotoar jalan. Trotoar yang seharusnya merupakan fasilitas yang dimiliki oleh pejalan kaki, namun disalahgunakan oleh beberapa dari mereka dan dijadikan sebagai pangkalan sementara. Hal seperti ini juga dapat menyebabkan kemacetan jalan.
E. Peran Transportasi Online dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kemajuan teknologi sangatlah jelas terlihat, hanya melalui satu aplikasi, kita sudah bisa menikmati banyak fitur penyedia jasa di dalamnya. Hadirnya GO-JEK juga tentunya memberikan keuntungan bagi penyedia jasa atau para mitra yang telah bergabung tersebut. Menurut data dari AlphaBeta tahun 2017, hampir setengah dari seluruh mitra yang telah terdaftar dan tergabung dalam GO-JEK ini ialah pengangguran atau orang yang tidak memiliki pekerjaan sebelumnya. Transportasi online seperti GO-JEK ini dipercayai telah membuka seluas-luasnya lapangan kerja bagi mereka yang membutuhkan.
Di salah satu kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia, yaitu Kota Medan. Dapat terlihat bahwa hadirnya GO-JEK dari tahun 2010-2017 jelas memberikan penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Terpantau dari tahun 2016-2017 yang memperlihatkan bahwa tingkat kemiskinan di Kota Medan terus berkurang. Angka kemiskinan yang terus berkurang ini berarti menggambarkan mulai naiknya kesejahteraan di masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu keadaan atau kondisi dimana masyarakat telah jelas terpenuhi semua kebutuhan-kebutuhannya. Menurut Sari dan Yuedrika (2019), masyarakat dapat dikatakan telah mencapai kesejahteraan ialah ketika mereka berhasil memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, sosial agama, keseimbangan antara penghasilan dengan jumlah anggota keluarga, dan kesehatan yang dimiliki.
Hadirnya transportasi online di Indonesia tentunya jelas memberikan pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Kesempatan kerja yang dibuka oleh transportasi online seperti GO-JEK dan GRAB benar-benar membantu mengurangi jumlah angkatan kerja yang sebelumnya menganggur menjadi memiliki pekerjaan.
Transportasi online juga dapat membantu meningkatkan pendapatan atau penghasilan masyarakat yang mendaftar menjadi pengemudi transportasi online. Banyak orang yang umumnya telah bekerja sebagai perusahaan tertentu sebagai karyawan, namun ia tetap mendaftarkan diri sebagai pengemudi trasnportasi online dengan tujuan untuk menambah penghasilannya. Sistem kerja transportasi online yang dapat dikatakan fleksibel dan bebas ini membuat pekerjaan sebagai pengemudi transportasi online cocok untuk dijadikan pekerjaan sambilan.
Kesimpulan
Era globalisasi benar-benar memberikan dampak pada kemajuan teknologi, salah satunya dalam sarana transportasi. Transformasi yang terjadi dari sarana trasnportasi konvensional dan kini beralih ke trasnportasi online ternyata memberikan banyak dampak bagi masyarakat.
Dalam tulisan ini, transportasi online berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat dan juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Sejak awal kemunculannya hingga sekarang, transportasi online dipercaya sebagai salah satu seluas-luasnya pembuka lapangan kerja. Banyak masyarakat yang terbantu perekonomiannya karena hadirnya trasnportasi online ini.Â
Walau kehadirannya sempat menimbulkan konflik sosial di masyarakat, pemerintah telah mengeluarkan regulasi kepada sarana transportasi online untuk menaikkan tarifnya lagi agar tidak terlalu jauh dibandingkan dengan transportasi konvensional. Regulasi ini terbukti telah membantu menyelesaikan konflik yang sudah dari dulu terjadi di antara pengemudi transportasi online dengan pengemudi transportasi konvensional. Diharapkan untuk ke depannya tidak akan terjadi lagi aksi-aksi anarkis dan protes yang terjadi karena masalah persaingan di ranah kerja yang sama.
Referensi:
Fakhriyah, P. 2020. Pengaruh Layanan Transportasi Online (Gojek) terhadap Perluasan Lapangan Kerja Bagi Masyarakat di Kota Cimahi. Jurnal COMM-EDU, 3(1), 34-40.
Sari, E. P., & Yuedrika, T. 2019. Analisis Transportasi Online terhadap Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan di Kota Medan. Jurnal j-EBIS, 4(2), 100-113.
Arisanty, D., & Farida, E. L. 2018. Perkembangan Layanan Transportasi Masyarakat di Era Digital (Studi Tentang Ojek Online "GO-JEK" di Banjarmasin). Politik Negeri Banjarmasin, 113-120.
Sarbeni, S. A., dkk. 2021. Analisis Dampak Transportasi Online terhadap Kesejahteraan Sosial pada Komunitas Gojek di Cempaka Putih Jakarta Pusat. JUMABI: Jurnal Administrasi Bisnis, 1(3), 235-239.
Ni'ami, M. 2020. Bisnis Transportasi dalam Pusaran Globalisasi. Pena Justisia: Jurnal Media Komunikasi dan Kajian Hukum, 19(1), 59-70.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H