Mohon tunggu...
Putri Ayu Lestari
Putri Ayu Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi holiday

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Gangguan Dalam Perkembangan Sosial Emosional

22 Januari 2025   10:52 Diperbarui: 22 Januari 2025   10:52 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Putri Ayu Lestari
Mahasiswa - Mahasiswa
Hobi saya Shooping

FOLLOW
 
KIRIM PESAN
PENDIDIKAN
Gangguan Dalam Perkembangan Sosial Emosional
22 Januari 2025   11:50 Diperbarui: 22 Januari 2025  11:50
+
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
 Lihat foto

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional adalah kondisi di mana individu mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan untuk mengelola perasaan mereka. Proses perkembangan sosial emosional yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan psikologis seseorang, karena hal ini memungkinkan individu untuk membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain, mengelola emosi dengan baik, dan beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka. Gangguan-gangguan dalam perkembangan sosial emosional dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membangun dan mempertahankan hubungan, memahami dan mengatur perasaan diri sendiri, serta merespon situasi sosial secara positif. Beberapa gangguan yang umum terjadi dalam perkembangan sosial emosional antara lain gangguan spektrum autisme (ASD), gangguan kecemasan sosial, gangguan perilaku atau disruptif, depresi pada anak dan remaja, serta gangguan pengaturan emosi.

1. Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta berperilaku secara fleksibel dan adaptif. Anak-anak dengan ASD sering mengalami kesulitan dalam memahami isyarat sosial, seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau nada suara. Mereka mungkin juga kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan menunjukkan minat yang terbatas pada aktivitas sosial. Sebagai contoh, anak dengan ASD mungkin tidak tertarik untuk bermain bersama teman sebayanya atau kesulitan dalam mengikuti percakapan sosial. Walaupun kemampuan kognitif mereka bervariasi, gangguan ini sering kali memengaruhi cara mereka memahami dan merespons dunia sosial dan emosional di sekitar mereka.

2. Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan atau kecemasan berlebihan dalam situasi sosial. Individu dengan gangguan ini merasa tertekan atau takut dinilai negatif oleh orang lain. Hal ini sering menyebabkan mereka menghindari interaksi sosial atau merasa tidak nyaman saat harus berbicara di depan orang lain. Pada anak-anak dan remaja, kecemasan sosial dapat menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya, berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, atau berbicara dengan orang yang lebih tua. Gejala umum yang dialami adalah perasaan cemas yang luar biasa sebelum atau selama interaksi sosial, kecemasan akan dipermalukan atau dihina, serta rasa takut terhadap evaluasi negatif dari orang lain.

3. Gangguan Perilaku atau Disruptif

Gangguan perilaku atau gangguan disruptif, seperti gangguan opositional defiant disorder (ODD) dan conduct disorder (CD), seringkali berkaitan dengan kesulitan dalam mengatur perilaku dan emosi. Anak-anak atau remaja yang mengalami gangguan ini cenderung menunjukkan perilaku yang menentang otoritas, bersikap agresif, atau tidak mematuhi aturan sosial yang ada. Dalam gangguan ODD, individu sering kali bertindak secara defiant terhadap figur otoritas, seperti orang tua atau guru. Sementara itu, gangguan CD lebih serius dan ditandai dengan perilaku yang melanggar hak orang lain, seperti kekerasan, pencurian, atau kebohongan yang tidak terkendali. Gangguan ini dapat merusak hubungan sosial dan menghambat kemampuan individu untuk beradaptasi dengan norma sosial yang ada.

4. Depresi Anak dan Remaja

Depresi pada anak-anak dan remaja bisa mempengaruhi perkembangan sosial emosional mereka. Gejala depresi dapat mencakup perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai, serta perasaan tidak berharga atau putus asa. Depresi dapat mengganggu interaksi sosial karena individu cenderung menarik diri dari teman-temannya dan mungkin kesulitan dalam memahami atau mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang sehat. Pada remaja, depresi juga sering dikaitkan dengan isolasi sosial, penurunan prestasi akademik, dan gangguan tidur atau makan. Tanpa dukungan yang memadai, depresi dapat berdampak buruk pada kemampuan individu untuk membangun hubungan yang sehat dan berfungsi secara emosional di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun