Mohon tunggu...
Putri Ayu
Putri Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sending positive energy to all for you. Have a nice day!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manajemen Resiko pada Erupsi Gunung Semeru terhadap Permukiman

13 Desember 2021   22:14 Diperbarui: 13 Desember 2021   22:23 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis Jumlah Penduduk 

Jumlah penduduk juga menjadi salah satu penyebab besarnya dampak erupsi Semeru yang terjadi pada beberapa tahun yang lalu. Karena desa dengan penduduk lebih banyak akan mengakibatkan dampak yang juga lebih besar.


4. Perlakukan Risiko

  • Melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap gunung api aktif. Dengan Melakukan pengamatan dan pemantauan yang terus-menerus, maka diharapkan dapat dipelajari tingkah laku dan aktivitas semua gunung api aktif yang ada sehingga usaha perkiraan erupsi dan bahaya gunung api akan tepat dan cepat. Penyampaian informasi dalam rangka pengamanan penduduk dalam kawasan rawan bencana dapat dilakukan tepat waktu sehingga korban bisa dihindari.

  • Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana gunung semeru. Untuk Mengetahui dan menentukan kawasan rawan bencana gunung api, tempat-tempat yang aman jika terjadi letusan, tempat pengungsian, dan alur pengungsian.Sehingga pada saat terjadi peningkatan aktivitas/letusan, kita sudah siap dengan peta operasional lapangan 

  • Penguatan kesiapsiagaan pada semua tingkatan masyarakat dan dunia usaha dengan cara melakukan sosialisasi pelatihan kebencanaan di tingkat desa di kawasan rawan bencana semeru dan bencana lainnya.

  • Mengosongkan kawasan rawan bencana. Daerah/kawasan yang termasuk kedalam kawasan rawan bencana harus dikosongkan dan dilarang untuk pembangunan.

  • Pemasangan EWS (Early Warning System) atau Sistem Peringatan Dini juga perbaikan rambu-rambu dan jalur evakuasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun