Mohon tunggu...
Putri Aurelia Rahmadhoni
Putri Aurelia Rahmadhoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Ampel Surabaya

menjadi pribadi yang berusaha meraih sesuatu dengan usaha yang maksimal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Zikir dan Doa Sebagai Penguat Mental dan Penenang Jiwa Bagi Generasi Z dalam Menghadapi Tantangan Kehidupan

26 Mei 2024   15:07 Diperbarui: 26 Mei 2024   18:53 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zikir ialah salah satu jalan sebagai pengingat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan keridhoanNya. Doa bukanlah sesuatu hal yang baru bagi manusia, doa adalah suatu permohonan seorang hamba kepada Allah untuk meminta sesuatu yang sesuai dengan keinginnya atau meminta pertolongan kepada Allah. Hakikatnya setiap doa yang dipanjatkan dengan khusyuk, tanpa rasa putus asa dan tanpa keyakinan bahwa Allah SWT pasti mengabulkan doa tersebut, maka dapat dipastikan apa yang diharapkan atau dikehendaki akan terkabul, (Lubis, 2021)

Dalam jurnal of Psychology and Islamic Science " Psikoterapi Dzikir Dalam Menangani Kecemasan" (Kamila, 2020), menurut Ansori, dzikir bermanfaat untuk memberikan pengaruh yang terus menerus dapat mengendalikan perilaku seseorang dalam kehidupan sehari hari, contohnya mengendalikan emosi. Dzikir dan doa juga dapat menumbuhkan keimanan atau energi akhlak yang baik bagi manusia. Banyak terjadi kemerosotan moral akibat berbagai pengaruh lingkungan luar yang bebas khususnya pada generazi Z.

Dalam surat Ar Ra'd ayat 28 yang artinya "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram." Ketika dzikir dilakukan secara teratur, maka dapat mengurangi setres, kecemasan dan dapat menenangkan hati seseorang. Doa juga memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan kehidupan generasi Z, doa dapat memberikan rasa tenang dan sebagai penguat kesehatan mental. Dengan berdzikir dan berdo'a, mereka terus mengingat Allah dalam kondisi apapun, mereka diajarkan kesabaran dalam menghadapi cobaan dan ujian serta bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Dari hal tersebut mereka dapat menemukan ketenangan batin dan kekuatan untuk menghadapi tekanan hidup di zaman sekarang. 

Berikut adalah beberapa peran zikir dan doa bagi generasi Z:

1. Meningkatkan Kebahagiaan

Dengan memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah, akan merasa lebih dekat dengan Allah dan merasakan ketenangan dan kedamaian. Maka dari itu dzikir dan doa dapat membantu seseorang menggapai kebahagiaannya.

2. Penguat Mental

Dzikir dan doa mempunyai kekuatan untuk menguatkan pola pikir seseorang. Dengan mengingat Allah akan merasa lebih tenang, percaya diri dan semakin yakin dalam menghadapi apapun rintangan dan tantangan dalam hidup. Terutama bagi Generasi Z yang sering menghadapi tekanan akademis, sosial, dan budaya yang tinggi.

3. Memperkuat Hubungan Spiritual

Dzikir dan doa dapat membantu mempererat hubungan spiritual Gen Z dengan Allah SWT. Di zaman sekarang dengan kehidupan yang mendominasikan tentang material, menjaga hubungan dengan Allah adalah sesuatu yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental seseorang.

4. Penenang Jiwa

Di tengah kecemasan dan ketidakpastian, dzikir dan doa bisa menjadi sumber ketenangan jiwa. Mencuci hati dan pikiran dengan dzikir yang baik dapat membantu mengurangi kegelisahan dan ketidaktenangan hati. Hal ini sangat penting bagi Generasi Z yang seringkali merasa tertekan dengan tuntutan lingkungannya

Secara keseluruhan, di sini dapat ditarik sebuah kesimplan bahwa zikir dan doa memiliki peran yang signifikan sebagai penguat mental dan penenang jiwa bagi generasi Z. Dengan melafalkan zikir dan doa secara rutin dapat menenangkan jiwa seseorang apalagi generasi Z yang masih labil dan mempunyai banyak tuntutan di kehidupannya. Zikir dan doa tidak hanya memberikan dampak positif bagi kesehatan mental, namun juga memberikan pelajaran untuk generasi Z menjadi lebih stabil dan optimis dalam menghadapi berbagai tantangan hidup modern ini.

Referensi:
- Kamila, Aisyatin. (2020) "Psikoterapi Dzikir Dalam Menangani Kecemasan." Happiness: Journal of Psychology and Islamic Science 4.1, 40-49.
- Lubis, Rizki Gunawan. (2021) "Peranan Zikir dan Doa Terhadap Kesehatan Jiwa di Tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah di Desa Sei Pasir Kecamatan Sei Kepayang Timur Kabupaten Asahan." Al-Hikmah: Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam 3.2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun