Sudah setahun pandemi Covid-19 telah mengganggu komunitas dan cara hidup kita. Dengan efek yang menghancurkan kehidupan masyarakat di hampir semua negara di dunia, hal itu juga sangat menantang rantai pasokan makanan, mata pencaharian, ekonomi, serta sistem produksi hewan kita. Semua komponen ini secara intrinsik terkait.Â
Corona Virus adalah penyakit menular yang menyerang sistem respiratory (pernapasan) manusia. Penyakit  ini sendiri disebabkan oleh SARS-CoV-2. Nama ilmiah dari penyakit ini adalah Orthocoronavirinae. Virus ini ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, China. Kemudian pada tanggal 2 maret 2020 masuk ke Indonesia untuk pertama kalinya.
SARS-CoV-2 adalah virus yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus dan juga menjadi penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS lebih tinggi dibanding Covid-19 yang dimana angka kematian SARS mencapai 9,6 %, sedangkan Covid-19 kurang dari 5 %. Meskipun jumlah kasus Covid-19 yang tercatat jauh lebih banyak dibanding SARS. Penyebarannya sendiri lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibandingkan dengan SARS.
Kasus pertama Covid-19 pertama kali pada tanggal 17 November 2019 seorang pria berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China. Kasus Covid-19 yang berasal dari indonesia pertama kali menimpa 2 WNI asal Depok, Jawa Barat pada 3 Maret 2020. Kedua WNI tersebut merupakan Ibu (64 tahun) dan putrinya (31 tahun). Mereka diduga terkena karena telah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke indonesia. Keduanya menjalani perawatan intensif di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Menutup tahun 2020, pada 31 Desember 2020 kasus Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 743.198 orang. Pasien sembuh tercatat sebanyak 611.097 orang. Pasien yang meninggal tercatat sebanyak 22.138 orang. Saat ini, 2 Juli 2021 kasus Covid-19 mencapai 2,23 Juta kasus dengan sembuh 1,9 Juta dan meninggal dunia sebanyak 59.534 orang.
Sejak diumumkan kasus pertama di Indonesia, kasus Covid-19 terus menerus meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu sehingga memerlukan perhatian yang lebih lagi. Dalam pelaksanaan Covid-19 di masa pandemi ini, diharapkannya kerjasama semua masyarakat untuk menaganinya. Panduan pelaksanaan yang sederhana dan mudah dipahami untuk diterapkan oleh semua orang di Indonesia.  Kita sedang menghadapi virus dengan sikap atau karakteristik  yang belum jelas. Jadi yang bisa kita lakukan hanyalah menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Gejala Covid-19 pada umumnya hanyalah sekedar demam batuk kering dan kelelahan. Ada juga gejala yang sedikit tidak biasa  seperti rasa tidak nyaman, badan nyeri, nyeri tenggorokan, diare, konjungtivitas (mata merah), sakit kepala, hilangnya indra perasa dan penciuman, dan juga ruam pada kulit perubahan warna jari kaki maupun tangan.Â
Gejala seriusnya seperti kesulitan nafas, nyeri dada, dan juga hilangnya kemampuan berbicara maupun bergerak. Masing-masing orang memiliki respon gejala yang berbeda dari Covid-19 sebagian besar mereka hanya mengalami gejala ringan dan sedang yang bisa dirawat dirumah.
Untuk mengidentifikasi seseorang terjangkit Covid-19 harus melalui pemeriksaan PCR swab, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebagian kasus dapat menunjukkan hasil positif persisten walaupun sudah tidak ada gejala.Â
Hasil riset yang dilakukan di Korea, menunjukkan bahwa walaupun tidak ditemukan virus yang dapat bereplikasi 3 minggu setelah onset gejala pertama, SARS-CoV-2 RNA masih terdeteksi di spesimen pemeriksaan RT-PCR hingga 12 minggu. Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya kemungkinan untuk proses infeksi ulang karena antibodi Covid-19 dalam tubuh diestimasi akan menghilang dalam 3 sampai dengan 12 bulan. Pada bulan April 2020 telah dilaporkan kasus reinfeksi SARS-CoV-2 yang pertama kali terkonfirmasi di Amerika. Oleh karena itu meskipun sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, tetap harus menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Salah satu upaya dalam menangani Covid-19 adalah melalui vaksin, termasuk di Indonesia. Saat ini sedang diberlangsungkannya uji klinis vaksin Covid-19 dan pengembangan vaksin merah putih, yaitu dengan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia juga sudah dilaksanakan. Indonesia juga sudah melakukan persiapan mulai dari logistik penyimpanan vaksin hingga proses distribusi vaksin ke seluruh provinsi di Indonesia, juga sudah dilakukan.Â
Keberadaan vaksin diharapkan menjadi kabar baik dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 dan diharapkan juga memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19. Maka dari itu, kita harus lebih keras lagi untuk selalu mengingatkan diri sendiri, orang di sekitar kita, serta orang lain untuk terus menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penambahan kasus dan pandemi segera berakhir. Pertambahan kasus ini bukan hanya menjadi momen yang paling menyedihkan. Namun, juga untuk menjadi pengingat agar kita senantiasa menjalankan protokol kesehatan. Walaupun ketika sudah menerima vaksin dosis pertama maupun kedua tetaplah mematuhi protocol Kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H