Mohon tunggu...
Putri Aulia Mawariana
Putri Aulia Mawariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUANTANSI | NIM 43223010054 - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BAUANA | PRODI S1 AKUANTASI | NIM 43223010054

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof.Dr.Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Univesitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kenbatinan Ki Ageng Suryonomentaram Pada Upaya pencegahan Korupsi Dan Transportasi Memimpin Dari Sendiri

30 November 2024   18:08 Diperbarui: 30 November 2024   18:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Analisis Ajaran Ki Ageng Suryomentaram

Konsep-Konsep Kunci dan Relevansinya

  1. Rasa:

    • Arti: Lebih dari sekadar perasaan, rasa adalah intuisi mendalam yang menghubungkan manusia dengan alam semesta. Ini adalah semacam 'radar batin' yang dapat membedakan antara yang benar dan salah.
    • Relevansi dengan korupsi: Dalam konteks korupsi, rasa dapat menjadi penunjuk awal ketika seseorang dihadapkan pada godaan untuk melakukan tindakan yang tidak jujur. Rasa akan memberitahu apakah tindakan tersebut benar atau salah, sesuai atau tidak dengan nilai-nilai moral yang dianut.
    • Relevansi dengan kepemimpinan: Seorang pemimpin yang memiliki rasa yang kuat akan lebih peka terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang dipimpinnya. Ia akan mampu mengambil keputusan yang tepat dan adil, karena didorong oleh intuisi yang benar.
  2. Kawruh:

    • Arti: Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman langsung dan introspeksi. Kawruh adalah pengetahuan yang bersifat personal dan mendalam, berbeda dengan ngelmu yang lebih bersifat intelektual.
    • Relevansi dengan korupsi: Kawruh dapat menjadi benteng terhadap korupsi karena ia didasarkan pada pengalaman pribadi. Seseorang yang memiliki kawruh yang kuat akan lebih sulit untuk tergiur oleh iming-iming materi atau kekuasaan.
    • Relevansi dengan kepemimpinan: Seorang pemimpin yang memiliki kawruh akan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, karena ia tidak hanya bergantung pada data dan informasi, tetapi juga pada intuisi dan pengalaman.
  3. Ngelmu:

    • Arti: Pengetahuan intelektual yang diperoleh melalui pembelajaran. Ngelmu penting untuk memahami dunia dan memecahkan masalah.
    • Relevansi dengan korupsi: Ngelmu yang tidak diimbangi dengan kawruh dapat menjadi alat untuk membenarkan tindakan yang tidak etis. Misalnya, seseorang dapat menggunakan pengetahuan hukum untuk mencari celah-celah yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan korupsi.
    • Relevansi dengan kepemimpinan: Seorang pemimpin yang cerdas dan berpengetahuan luas tentu saja dibutuhkan. Namun, pengetahuan semata tidak cukup. Seorang pemimpin juga harus memiliki kebijaksanaan dan integritas.
  4. Nilai-nilai Moral:

    • Kejujuran, keadilan, kesederhanaan, dan tanggung jawab adalah beberapa nilai moral yang sangat ditekankan dalam ajaran Suryomentaram. Nilai-nilai ini merupakan fondasi dari kehidupan yang baik dan sejahtera.
    • Relevansi dengan korupsi: Korupsi adalah cerminan dari hilangnya nilai-nilai moral. Dengan menguatkan nilai-nilai moral dalam diri, seseorang akan lebih sulit untuk melakukan tindakan koruptif.
    • Relevansi dengan kepemimpinan: Seorang pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral akan menjadi panutan bagi masyarakat. Ia akan mampu membangun kepercayaan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan.

Nilai-nilai Moral Utama dan Relevansinya

  • Jujur:

    • Arti: Berbicara dan bertindak sesuai dengan kenyataan, tanpa adanya kepalsuan atau tipu daya.
    • Relevansi: Dalam konteks korupsi, kejujuran adalah antitesis dari tindakan koruptif. Seorang pemimpin yang jujur akan selalu memprioritaskan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
    • Penerapan: Menumbuhkan budaya transparansi dalam organisasi, melaporkan segala bentuk penyimpangan, dan menghindari konflik kepentingan.
  • Adil:

    • Arti: Memberikan hak kepada yang berhak dan kewajiban kepada yang berkewajiban.
    • Relevansi: Keadilan merupakan fondasi dari masyarakat yang harmonis. Seorang pemimpin yang adil akan mampu menciptakan lingkungan yang inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.
    • Penerapan: Mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pertimbangan yang objektif, serta menghindari diskriminasi.
  • Sederhana:

    • Arti: Tidak berlebihan dalam segala hal, baik dalam hal materi maupun gaya hidup.
    • Relevansi: Kesederhanaan dapat mencegah seseorang terjebak dalam materialisme dan hedonisme yang sering menjadi akar penyebab korupsi.
    • Penerapan: Memupuk gaya hidup yang sederhana, menghindari sikap konsumtif, dan fokus pada hal-hal yang lebih bermakna.

Nilai-nilai Moral Lainnya dan Relevansinya

Selain tiga nilai utama di atas, terdapat beberapa nilai moral lain yang juga penting dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram, seperti:

  • Tanggung jawab: Mampu mempertanggungjawabkan segala tindakan dan keputusan yang diambil.
  • Sabar: Mampu menghadapi segala cobaan dengan tenang dan bijaksana.
  • Rendah hati: Tidak sombong dan selalu terbuka untuk belajar dari orang lain.
  • Gotong royong: Saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Bagaimana nilai-nilai ini menjadi benteng?

Nilai-nilai moral ini bekerja secara internal, membentuk suatu sistem kepercayaan yang kuat dalam diri seseorang. Ketika seseorang dihadapkan pada godaan korupsi, nilai-nilai moral ini akan memberikan suara batin yang mengingatkan akan konsekuensi negatif dari tindakan tersebut, baik dari segi moral maupun hukum. Selain itu, nilai-nilai moral juga dapat memberikan kekuatan untuk menolak godaan dan memilih jalan yang benar.

Penerapan Ajaran dalam Pencegahan Korupsi

Ajaran Ki Ageng Suryomentaram memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk karakter pemimpin yang berintegritas. Nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya, seperti kejujuran, keadilan, kesederhanaan, dan tanggung jawab, menjadi fondasi yang kuat bagi seorang pemimpin untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.

Berikut adalah beberapa cara ajaran Ki Ageng Suryomentaram dapat membentuk karakter pemimpin yang berintegritas:

  • Menumbuhkan kesadaran akan diri: Ajaran Suryomentaram mendorong seseorang untuk melakukan introspeksi diri. Dengan memahami diri sendiri, seorang pemimpin dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatannya, serta mengendalikan ego.
  • Membangun hubungan yang autentik: Ajaran Suryomentaram mengajarkan pentingnya membangun hubungan yang tulus dan saling menghormati dengan orang lain. Seorang pemimpin yang memiliki hubungan yang baik dengan bawahannya akan lebih mudah mendapatkan dukungan dan kepercayaan.
  • Memprioritaskan kepentingan umum: Ajaran Suryomentaram mengajarkan bahwa pemimpin harus selalu mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Dengan demikian, seorang pemimpin akan lebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu kesejahteraan masyarakat.
  • Menumbuhkan rasa tanggung jawab: Ajaran Suryomentaram mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Seorang pemimpin yang bertanggung jawab akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dipimpinnya.
  • Menumbuhkan rasa keadilan: Ajaran Suryomentaram mengajarkan pentingnya keadilan dalam segala hal. Seorang pemimpin yang adil akan mampu mengambil keputusan yang tepat dan tidak memihak.
  • Menumbuhkan rasa rendah hati: Ajaran Suryomentaram mengajarkan bahwa kesombongan adalah musuh terbesar dari kemajuan. Seorang pemimpin yang rendah hati akan lebih mudah menerima kritik dan masukan dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun