1. Pemecahan Masalah yang Lebih Efisien: Rasionalitas nilai praktis adalah kemampuan untuk berpikir secara kritis dan mempraktikkan keputusan yang masuk akal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia akademis, mahasiswa sering dihadapkan pada situasi di mana mereka harus memilih pendekatan yang tepat untuk memecahkan masalah atau menghasilkan karya akademis. Dalam situasi ini, penggunaan rasionalitas yang praktis sangat diperlukan untuk mencapai solusi yang efisien dan efektif.
2. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Dalam kehidupan profesional, sering kali kita harus membuat keputusan yang tidak hanya didasarkan pada pengetahuan teoritis tetapi juga pada nilai-nilai praktis. Pengambilan keputusan yang bijaksana memerlukan pertimbangan moral dan etis yang matang, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesuksesan individu maupun organisasi. Seorang sarjana yang mampu menggunakan rasionalitas praktis akan lebih mampu bertindak dalam situasi yang kompleks dan ambigu.
3. Membangun Karier Berkelanjutan: Dalam dunia kerja, pengambilan keputusan yang rasional sering kali membantu individu menghindari kesalahan besar yang dapat memengaruhi karier mereka. Misalnya, dalam bisnis, kemampuan untuk menimbang risiko dan manfaat sebelum membuat keputusan strategis sangatlah penting. Rasionalitas praktis membantu profesional untuk membuat keputusan yang mendukung keberlanjutan karier mereka dalam jangka panjang.
Bagaimana Mengembangkan Kemampuan Rasionalitas Nilai Praktis?
1. Latihan Berpikir Kritis: Berpikir kritis adalah landasan dari rasionalitas nilai praktis. Kemampuan ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran akademis yang berfokus pada analisis masalah, debat, dan diskusi yang mengharuskan mahasiswa mempertanyakan asumsi dan mencari bukti yang kuat. Selain itu, latihan berpikir kritis juga dapat dilakukan dengan cara membaca artikel ilmiah, mengikuti seminar, dan terlibat dalam proyek penelitian.
2. Penerapan Teori ke Praktik: Untuk mengembangkan rasionalitas praktis, penting bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam kelas ke situasi kehidupan nyata. Ini dapat dilakukan melalui program magang, praktek kerja, atau proyek berbasis lapangan. Dengan demikian, mahasiswa akan dapat melihat bagaimana teori bekerja dalam konteks nyata dan belajar menyesuaikan diri dengan dinamika dunia kerja.
3. Refleksi dan Evaluasi Diri: Rasionalitas nilai praktis juga dapat dikembangkan melalui proses refleksi dan evaluasi diri. Dengan merenungkan keputusan yang telah diambil dan menilai hasilnya, seseorang dapat belajar dari pengalaman dan mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan praktis.
4. Belajar dari Pengalaman Orang Lain: Selain belajar dari pengalaman pribadi, penting juga untuk belajar dari pengalaman orang lain. Melalui studi kasus, cerita sukses, atau bahkan kegagalan, seseorang dapat memahami bagaimana orang lain menerapkan rasionalitas praktis dalam kehidupan mereka dan bagaimana keputusan yang diambil memengaruhi hasil akhir.
Sumber:
 Gonzalez, C. (2021). The Importance of a College Degree in Career Development. Journal of Educational Research.
Schn, D. A. (1983). The Reflective Practitioner: How Professionals Think in Action. Basic Books.