Mohon tunggu...
Putri Dewi Asmarani
Putri Dewi Asmarani Mohon Tunggu... -

mengerjar mimpi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kentang Bt Tidak Membuat Petani Bete

18 Juni 2012   22:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:48 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kentang merupakan salah satu makanan pokok disamping gandum, padi, dan jagung dengan kemampuan produksi perhektar lebih tinggi dibanding ketiga pangan pokok tersebut. Sebagian besar masyarakat dunia, khususnya penduduk di Eropa, Keberadaan kentang sangat berpengaruh pada ketahanan pangan masyarakat di Eropa dan daerah lain yang menjadikan kentang sebagai makanan pokok. Namun, jumlah bibit yang bermutu yang dipasok oleh penangkar sangat terbatas, di lain pihak bibit impor bermutu tinggi harganya sangat mahal. Selain itu, tingginya serangan hama dan penyakit dan rendahnya penguasaan teknologi baru juga merupakan masalah yang perlu segera ditangani.


Para petani menginginkan tanaman kentang yang dihasilkan mempunyai sifat tahan hama dan penyakit dan menghasilkan senyawa baru yang penting dan baik untuk tanaman itu sendiri maupun kepentingan manusia. Upaya yang dilakukan petani selama ini adalah menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya yang tidak ramah lingkungan. Namun, karena ketidakramahan pestida yang digunakan, membuat petani mencari cara lain yang lebih efektif dan efesien. Transgenik adalah salah satu solusi bagi petani, dimana tumbuhan yang memiliki sifat unggul tersebut dapat diperoleh melalui rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan gen-gen tertentu baik berasal dari tanaman, hewan atau mikroorganisme ke dalam DNA. Sehingga dapat merubah sifat tanaman yang diinginkan atau memberikan kemampuan tanaman untuk memproduksi substansi baru yang diperlukan untuk tujuan tertentu.


Kentang Bt merupakan tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan terhadap hama, dimana sifat ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt), yang sudah digunakan dalam dunia pertanian sebagai pestisida hayati oleh petani yang aman selama 30 tahun. B.thuringiensis adalah bakteri yang menghasilkan crystal protein (cry) yang bersifat membunuh serangga (insektisidal) sewaktu mengalami proses sporulasinya. Kristal protein yang bersifat insektisidal ini sering disebut dengan -endotoksin. Kristal ini sebenarnya hanya merupakan pro-toksin yang jika larut dalam usus serangga akan berubah menjadi poli-peptida yang lebih pendek serta mempunyai sifat insektisidal. Toksin yang telah aktif berinteraksi dengan sel-sel epithelium di midgut serangga menyebabkan terbentuknya pori-pori (lubang yang sangat kecil) di sel mambran di saluran pencernaan dan mengganggu keseimbangan osmotik terganggu, sel menjadi bengkak dan pecah dan menyebabkan matinya serangga. Jenis kentang hybrid tersebut mengandung materi genetic yang memungkinkan kentang mampu melindungi dirinya terhadap serangan Colorado potato beetle.


Di Amerika, hama beetle Colorado merupakan suatu jenis serangga yang paling destruktif, hama Colorado mampu menghancurkan sampai 85% produksi tahunan kentang bila tidak ditanggulangi dengan baik. Selain resisten terhadap serangan hama, kentang transgenik ini juga memilki komposisi zat gizi yang lebih baik dibandingkan dengan kentang pada umumnya. Bacillus thuringiensis menghasilkan protein toksin saat bakteri mencapai spora. Dalam bentuk spora, berat toksin mencapai 20% dari berat spora. Apabila larva serangga memakan spora, maka di dalam alat pencernaan larva serangga tersebut, spora bakteri pecah dan mengeluarkan toksin. Toksin yang masuk ke dalam membran sel alat pencernaan larva mengakibatkan sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik dan peka tidak dapat diserap sehingga larva mati. Gen Bt hanya dapat bekerja aktif dan bersifat racun jika bertemu dengan reseptor dalam usus serangga dari golongan yang sesuai virulensinya. Sedangkan pada usus manusia, tidak terdapat reseptor gen Bt dan memiliki pH usus yang bersifat asam.


Kentang yang telah mengalami teknologi rDNA, kadar patinya menjadi lebih tinggi sehingga akan menyerap sedikit minyak goreng. Dengan demikian menghasilkan kentang goreng dengan lemak yang lebih rendah. Selain itu, tambahan keuntungan petani rata-rata 6,1 juta per ha. Sedangkan, peningkatan produktivitasnya 10% karena adanya adopsi kentang transgenik yang akan meningkatkan produksi kentang nasional masing-masing untuk pakan dan untuk konsumsi langsung. Walaupun pangan transgenik seperti kentang Bt telah tersebar di Indonesia, namun masyarakat sebagai konsumen masih sulit untuk mengetahui kandungan kentang transgenik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun