Perbedaan Pendidikan Anak dan Orang Dewasa

Orang dewasa memerlukan cara khusus dalam pembelajaran. pembelajaran orang dewasa atau biasa disebut dengan andragogi adalah suatu proses pendidikan yang membantu warga masyarakat (orang dewasa) untuk menemukan dirinya dan menggunakannya dalam situasi untuk mendorong perkembangan seseorang atau masyarakat

Pembelajaran orang dewasa harus mementingkan proses interaksi yang mana kegiatan belajar bertumpu kepada warga belajar itu sendiri dan bukan merupakan kegiatan seorang guru mengajarkan sesuatu. Sedangkan pada anak-anak mereka masih harus bergantung pada arahan yang diberikan oleh guru. Berikut ini adalah penjelasan dan beberapa aspek yang dapat menjadi pertimbangan dalam perbedaan pendidikan orang dewasa dan anak-anak:

Pendidikan Orang Dewasa:
Pendidikan orang dewasa mengacu pada pendidikan yang ditujukan untuk individu dewasa yang telah mencapai tahap perkembangan fisik dan kognitifnya. Berikut adalah beberapa aspek yang relevan dalam pendidikan orang dewasa:

1. Pengalaman dan Pemahaman: Orang dewasa umumnya memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak dibandingkan anak-anak. Mereka seringkali dapat mengaitkan pembelajaran baru dengan pengalaman masa lalu dan memahami konten pelajaran dengan perspektif yang lebih luas.

2. Tujuan Pendidikan: Pendidikan orang dewasa seringkali berfokus pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan karir atau kehidupan profesional mereka. Mereka memiliki tujuan yang lebih spesifik dan terarah dalam belajar.

3. Motivasi: Orang dewasa seringkali memiliki motivasi yang lebih terarah dalam belajar. Mereka mungkin didorong oleh peningkatan karir, pemenuhan tujuan pribadi, pengembangan diri, atau kebutuhan sosial.

Pendidikan Anak-Anak:
Pendidikan anak-anak berfokus pada tahap perkembangan awal individu sejak masa kanak-kanak hingga remaja. Berikut adalah beberapa aspek yang relevan dalam pendidikan anak-anak:

1. Pembelajaran Holistik: Pendidikan anak-anak berupaya mengembangkan berbagai aspek perkembangan, termasuk kognitif, sosial, fisik, dan emosional. Mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman belajar yang beragam.

2. Kurikulum yang Beragam: Kurikulum untuk anak-anak dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan mereka, dengan fokus pada berbagai mata pelajaran seperti bahasa, matematika, sains, seni, dan olahraga.

3. Pendekatan Bermain: Anak-anak seringkali belajar melalui bermain dan interaksi dengan teman sebaya. Pembelajaran dilakukan secara aktif melalui kegiatan yang menarik dan relevan bagi mereka.

Referensi:

Sunhaji, S. (2013). Konsep pendidikan orang dewasa. Jurnal Kependidikan, 1(1), 1-11. 

Saputra, A. (2018). Pendidikan anak pada usia dini. At-Ta'dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 192-209.