Sebagai warga negara dunia ketiga dan berkembang, visa adalah salah satu tantangan jika kita ingin ke luar negeri, apalagi Eropa dan USA yang terkenal ketat akan seleksi aplikasi visa. Sudah banyak cerita orang yang ditolak visanya karena banyak faktor. Setelah uang untuk ke Eropa terkumpul, akhirnya saya maju untuk apply visa di Kedutaan Belanda. Jam 6 sore tepat harus stand-by di depan laptop untuk rebutan appointment online di website kedutaan. Tepat pada waktu itu, kedutaan membuka slot appointment di hari yang baru persis 2 minggu yang akan datang. Pastikan kamu punya internet kencang dan stabil karena hanya dalam beberapa detik, slot appointment akan penuh khususnya di bulan-bulan liburan. Jika gagal dalam kesempatan pertama, jangan menyerah dulu, langsung refresh halaman berkali-kali sampai ketemu slot hijau available. Jangan menyerah sampai (paling tidak) jam 8 malam karena mungkin saja kamu akan mendapat keberuntungan seperti saya. Saya melotot pas melihat ada slot hijau mendadak muncul jam setengah 8 malam dan akhirnya saya berhasil mendapatkan appointment. Sebelum berburu slot, siapkan data diri seperti nomor paspor, validity, tanggal lahir dan tanggal keberangkatan supaya lebih cepat mengisi form online karena kamu hanya punya waktu beberapa menit saja. Gambar di atas adalah contoh slot appointment sudah penuh untuk 2 minggu yang akan datang. Terlihat depressing memang, apalagi kalau waktu keberangkatan kita mepet. Maka rencanakan jauh-jauh hari. Saya sendiri apply visa 2 bulan sebelum berangkat. Sudah dapat appointmentnya? Great, sekarang siapkan dokumen-dokumennya! 1. Bukti appointment, di-print, lampirkan. 2. Paspor dan fotokopinya, cek validity-nya (minimal masih berlaku 6 bulan sejak keberangkatan) 3. Formulir aplikasi, download disini. Diisi lengkap dan ditandatangani di halaman 2 dan 3. 4. Foto biometrik. 3.5x4.5 cm, latar putih, wajah 80% dari foto. Lihat ketentuan lengkapnya disini. Jika abang tukang fotonya bingung, bilang aja foto buat haji. 5. Asuransi perjalanan, dengan minimal pertanggungan EUR 30.000 atau USD 50.000, meng-cover seluruh perjalanan, pastikan tanggalnya cocok dengan itinerary. Saya memakai LippoInsurance yang sistemnya cashless seharga USD 91.5 untuk 50 hari. 6. Lembar perjalanan (itinerary) yang menunjukkan kamu akan paling lama di Belanda dari pada negara lain. Tulis detail dari tanggal segini sampai segini di negara apa, dst. 7. Bukti booking pesawat. Jangan dibayar dulu, hanya bookingnya saja. Bisa didapatkan dari travel agent. Pastikan kode booking masih aktif ketika apply visa untuk jaga-jaga kalau kedutaan akan mengecek kode tersebut. Saya meminta bantuan teman yang bekerja di Garuda Indonesia untuk reservasi pesawat dari Jakarta ke Amsterdam. 8. Bukti keuangan, sebaiknya lampirkan semua ini: surat rekomendasi dari bank, print-out rekening tabungan dengan minimal dana disimpan 3 bulan (deposit) EUR 34 per hari, statement kartu kredit (bila ada), dan slip gaji 3 bulan terakhir. EUR 34 hari dikalikan berapa lama di sana. Misalnya hanya 10 hari, maka siapkan minimal EUR 340 di tabungan, lebihkan untuk tiket pesawat dan lain-lain supaya kedutaan yakin kamu mampu membiayai perjalanan ini. 9. Ikatan sosial. Bukti ini biasanya surat keterangan bekerja dari perusahaan (yang dengan detail menyebutkan kamu akan pergi dari tanggal sekian sampai sekian, mendapatkan cuti berapa hari, dan tanggal kembali bekerja). Surat ini bisa dikeluarkan dari atasan langsung atau HRD. Untuk ibu rumah tangga bisa melampirkan surat dari perusahaan suaminya. Untuk pelajar melampirkan surat keterangan dari kampus. Untuk wiraswasta melampirkan SIUP dan NPWP usaha. Selain melampirkan surat dari kantor, saya juga melampirkan surat perjanjian KPR dengan bank untuk memperkuat ikatan sosial dengan negara asal. 10. Bukti booking akomodasi. Karena visa ini tanpa sponsor, kamu harus melampirkan bukti booking hostel selama SETIAP HARI di Eropa. Kalau kamu disana 10 hari, maka lampirkanlah sepuluh-sepuluhnya bukti hostel di semua negara. Kamu bisa pakai website booking.com yang tanpa biaya reservasi dan free cancellation. Perlu diingat, sebagian hostel melakukan charge ke kartu kredit untuk pre-otorisasi kartu sebagai jaminan. Charge ini akan hilang dengan sendirinya karena hanya pre-otorisasi. No surprises yah! 11. Akta kelahiran. 12. Biaya pembuatan visa, IDR 950.000 atau EUR 60 Proses pembuatan visa ini hanya 30 jam. Datanglah ke kedutaan Belanda di Kuningan Jakarta sesuai jam appointment (lebih awal lebih baik supaya bisa napas dulu), menggunakan pakaian rapi dan sepatu tertutup. Antri sesuai jam appointment (nanti juga diatur sama satpamnya), lalu masuk ke ruang tunggu. Dalam ruang tunggu ini kamu bisa menaruh tas di loker (yang dibawa ke dalam hanya dokumen), mencetak foto baru jika yang kamu bawa tidak diterima formatnya, menyusun dan merapikan dokumen sambil menunggu dipersilakan masuk oleh satpam. Penting buat diingat, jangan menggunakan gadget selama proses visa ini baik di dalam ruang tunggu dan ruang konsuler. Kita harus mengantri kembali (ambil nomor) ketika sudah di ruangan konsuler. Nyebelinnya, 1 nomor bisa dipakai untuk 1 rombongan. Saya keduluan sama 1 orang travel agent yang bawa 3 orang mas-mas dan mereka hanya ambil 1 nomor! Damn. Setelah bosen (dan deg-degan) nunggu, saya datang ke loket. Karena saya datang pada hari pemilu legislatif, dari 6 loket, hanya 2 yang buka. Wawancara di kedutaan tidak seseram yang saya bayangkan. Bapak-bapak di loket santai mengecek dokumen saya. Saya ditanya hal-hal remeh: “Kerja di mana?”, “Sudah berapa lama?”, “Librarian lulusan mana?”, “Berangkatnya tanggal berapa?”. Mudah sekali dan jawab saja seperlunya, jangan panjang-panjang yang akan menimbulkan pertanyaan lanjutan. Bayar IDR 950.000 dan mendapatkan receipt. Saya disuruh datang keesokan harinya pukul 3 sore untuk pengambilan paspor. Visa saya di setujui! 90 hari multiple entry, berlaku 5 bulan sejak tanggal keberangkatan. Setelah melewati proses ini, saya jadi berpendapat kalao bagian tersulit adalah bikin appointment online! More about Budget Travel to Europe: travelitarius.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H