Louvre. Museum yang paling dikunjungi di seluruh dunia ini terletak di jantung kota Paris, membuatnya menjadi atraksi turis top selain Eiffel Tower. Museum yang dibuka pada tahun 1793 ini adalah salah satu museum terbesar di dunia, dengan 380.000 item seni yang dipamerkan dan menerima lebih dari 9.7 juta orang per tahun. Sejarah panjang meliputi museum ini, dimulai ketika Louvre berperan sebagai benteng kerajaan Prancis pada abad pertengahan sampai masa modern ketika piramida kaca ditambahkan. Louvre terletak di 1st arrondisement, untuk mencapai ke sana, kita harus turun di stasiun metro Line M1 Palais Royal-Musee du Louvre. Louvre adalah salah satu “dream came true” saya karena terobsesi sewaktu dulu baca The Da Vinci Code dan siapa sih yang gak mau melihat Mona Lisa langsung? Makanya ketika berhasil masuk ke piramida fenomenal karya I.M. Pei itu, saya gak berhenti senyum-senyum sendiri karena seneng. Museum ini buka setiap hari kecuali Selasa, dan dibuka pukul 9 pagi. Pada tanggal 1 Januari, 1 Mei, dan 25 Desember, museum ditutup. Jangan lupa, kalau kebetulan berkunjung di bulan Oktober sampai Maret, setiap hari Minggu pertama di bulan berjalan, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Tiket masuk museum ini adalah 12 euro untuk pengunjung berumur 18 tahun ke atas, di bawah itu gratis. Saya sarankan, untuk menghindari antrian panjang, datanglah pukul 9 pagi. Terik matahari Paris ketika summer sama sekali tidak nyaman. Untuk memperkaya pengetahuan, sewalah Nintendo 3DS Audio Guide seharga 5 euro di konter tiket supaya ngerti tentang karya yang dipamerkan karena tidak semua papan display item seni menjelaskan dalam bahasa Inggris. Karena backpacker miskin, jadilah saya hanya ditemani peta gratis, sambil menebak-nebak apa inti papan display yang rata-rata dalam bahasa Prancis itu sambil sesekali nguping guide yang pakai bahasa Inggris dan ngomong kenceng-kenceng. Kalau punya uang lebih, sewalah audio guide! Kepake banget kok. Museum ini adalah museum seni yang menyimpan karya-karya dari berbagai masa. Terdapat 8 departemen seni di museum ini: Near Eastern Antiquities, Egyptian Antiquities, Greek, Etruscan and Roman Antiquities, Islamic Art, Sculptures, Decorative Arts, Paintings, and Prints and Drawings. Semuanya memiliki fansnya masing-masing. Memang kalau mau ke sini, kamu harus bisa menentukan “Apa yang ingin saya lihat?”. Setiap orang punya minat yang berbeda-beda.
Idealnya, diperlukan berkali-kali kunjungan supaya bisa melihat semua koleksi Louvre (kalau kamu bener-bener pencinta seni), tapi rata-rata pengunjung yang baru pertama kali ke sini pasti pengen melihat “semua yang penting-penting dalam waktu singkat”. One and quick shot. Pilihan logis kok soalnya jarang orang yang bisa ke Paris dan mendedikasikan 1 hari penuh di museum ini. Well, Louvre itu sangat luas dan besar, kadang antar 1 item seni dengan lainnya bisa jauh sekali. Tapi bukan tidak mungkin kita bisa melihat yang penting-penting dalam kunjungan singkat. Ada 3 karya masterpiece yang biasa dicari first-timers di Louvre: Mona Lisa, Venus de Milo, dan Winged Victory of Samothrace. 1. Mona Lisa. Lukisan karya Leonardo da Vinci ini dinobatkan sebagai karya seni yang paling dikunjungi (6 juta orang per tahun!), paling dikenal, dan paling banyak ditulis. Tak heran, kita harus berebut dengan ratusan orang lainnya kalau ingin melihatnya di Louvre. Lukisan cat minyak ini surprisingly small, hanya 77 x 53 cm gak sebanding dengan lukisan-lukisan lain di Salle des Etats. Lukisan ini pula yang sampai dilindungi kaca tebal anti peluru yang mampu mengontrol suhu di dalamnya. Siap-siap mengantri dengan selfie-hunter lainnya di depan lukisan berumur hampir 500 tahun ini!