Mohon tunggu...
Lalaa
Lalaa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis kecil

Penulis buku berjudul “self love” terbit pada tahun 2023 QRBN 62-124-3243-896 Penulis buku berjudul “see you soon my temporary teacher”terbit pada tahun 2024 ISBN 978-623-385-466-5 Penulis lebih dari antologi 25 buku antologi cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hal Baru

30 Juli 2024   17:21 Diperbarui: 30 Juli 2024   17:43 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

       Lagi-lagi jam pelajaran kosong,tidak ada yang bisa aku lakukan untuk mengisi waktu luang ini selain membaca buku.aku melihat ke sekeliling kelasku saat tiba-tiba namaku di panggil entah oleh siapa,

tunggu sepertinya ada yang aneh,kelas yang semula ramai kini sangat sepi,bahkan hanya tersisa aku seorang diri yang duduk di kursi.

Namun ketika mataku menghadap ke arah belakang akhirnya aku tau,di bagian belakang kelaslah semua teman temanku berkumpul

"Din,sini turun,gabung sama kita" ujar salah seorang temanku

.....

Aku menutup buku yang tadinya sedang kubaca,beranjak dari kursiku dan berjalan menghampiri yang lain

"Kalian lagi pada ngapain disini?" tanyaku heran

"Nggak ada sih,cuman gabut aja daripada nggak ngapa-ngapain mending cerita-cerita aja" ujar Sindi teman sebangkuku

"ohh" ujarku kemudian ikut bergabung

Hening....

Sebelum akhirnya Sindi yang memulai berbicara

"Ditempat kalian,budaya-budaya apa aja yang masih di lestarikan?" ujarnya lebih tepatnya memberi topik untuk obrolan kali ini

 Terkadang aku kagum pada Sindi,karena dia pandai mencari topik pembicaraan,berbeda sekali denganku yang suka mati topik

Hening kembali untuk beberapa saat

Sebelum akhirnya salah seorang dari mereka ada yang berbicara

"Ditempatku itu masih kejawen banget"

"Hah?kejawen?apa itu" ujar semua teman-temanku penasaran

"Kalian nggak tau?yaudah biar kukasih tau ya?"ujarnya lagi dengan nada suara yang di buat menye

"Alah kata-kata cemek"ujar salah seorang teman laki lakiku,semua orang kini tertawa,begitu pun denganku

"Lanjut Ra" ujar Sindi

"Oke aku lanjut ya"

"Cepetan" ujar semua orang namun, kali ini aku tak ikut bersuara,ya meskipun aku sendiri juga penasaran

"Jadi di daerahku itu tempatnya masih terpencil banget,di sana masih banyak banget tempat-tempat yang dianggap keramat oleh warga setempat"

"Di sana juga banyak banget tradisi keturunan nenek moyang yang masih di lakuin,kaya wetonan,ruw...." Ujarnya terpotong lantaran salah seorang teman laki-lakiku bertanya

"Hah wetonan,tradisi apa itu? gue baru denger " ujarnya

"Jelas lo baru denger,lo kan tinggalnya dikota"

"Iya juga hahhahaha" ujarnya tertawa begitupun yang lain

"Oke lanjut ya?"

"Jadi wetonan itu kaya semisal nih ya aku lahir pada hari Senin tanggal 19 Februari 2007 nah kalo dijawa kan ada ya namanya hari pasaran,pon pahing kliwon,legi gitu kan"

 "Nah pas tanggal itu bertepatan pada Senin pahing,makanya dalam satu bulan kalo ketemu hari pasaran Senin pahing gitu,aku kaya di buatin nasi tumpeng gitu,katanya sih buat memperingati" ujarnya panjang lebar

"Terus ada apa lagi?" ujar Sindi turut penasaran

"Ada tradisi syawalan,taukan?tradisi abis lebaran itu,biasanya orang-orang di daerahku bilangnya lebaran ketupat,"

"Oh iya-iya tau,cuma di daerahku namanya ya tetep syawalan" ujar salah seorang temanku mengomentari

"Ada lagi tradisi nyadran,biasanya di lakukan buat menyambut datangnya bulan Ramadhan"

"Ada lagi yang menurutku cukup seru"

"Apaan" ujar semuanya kompak begitupun denganku yang sudah siap mendengarkan

"Tradisi tingkeban,biasanya orang orang di daerahku nyebutnya mitoni atau simpelnya ketika usia kandungan baru berusia tujuh bulan" ujarnya

"Hah? Kaya apa tu" ujar yang lain

"Jadi ini tu upacara memandikan ibu hamil pake air bunga,setelah selesai mandi ada yang namanya beras kuning itu isinya uang recehan banyak banget,"

"Nanti dilempar sewaktu ibu hamilnya udah keluar dari tempat mandi tadi,terus anak anak kecil itu banyak banget yang rebutan buat ambil,nah abis itu si suaminya ibu hamil tadi belah kelapa yang udah di gambar wayang di sana"

"Kalo semisal miring sewaktu belah itu tandanya anaknya cewe,kalo lurus ditengah anaknya cowo" ujarku panjang lebar

"Lah nggak di USG aja?" ujar temanku

"Ya gitu USGnya hahahahhaha" ujarnya tertawa

"Terus masih banyak lagi kaya tradisi brobosan,temu manten,ruwatan dan wahh banyak lagi pokoknya"

"Wah gila sih masih jawa banget daerahmu,aku baru tau ternyata ada tradisi kaya gitu" ujar temanku yang notabene nya anak kota

.....

"Nah terus ada apa lagi nih didaerah temen temen?" ujar Sindi memulai pembicaraan lagi

Hening tak ada yang memulai berbicara

Akhirnya Sindi berkata

"Ehh Nad rumah lo Brebes nggak sih?disana ada apa aja nih?" ujarnya

"Ada sih yang sama kaya punya Rara tadi ada bada kupat dan halal bihalal jadi cuman beda nama doang"

"Ohh gitu" ujar semua kompak

"Ehh tunggu-tunggu aku punya ide deh"

"Ini kan pada beda-beda daerah asalnya ada yang dari Jawa,Medan,Brebes,Kalimantan,Jakarta dan lain lain"

"Nah gimana kalo kita ngomong pake bahasa sendiri-sendiri biar saling belajar juga"

"Yang pertama ditempat kalian kalo mau ngomong terimakasih gimana?"

.....

"Hatur nuhun ditempatku pake bahasa sunda" ujar salah seorang temanku yang memang keturunan sunda

"Matur nuhun,itu bahasa jawa" ujar temanku yang tadi menceritakan tradisi didaerahnya

"Teghimakasih,itu Bahasa daerahku Riau" ujar salah seorang temanku

"Mator sakalangkong,dari rumahku Madura"

"Wow ternyata dikelas ini ada banyak banget keberagaman ya"

"Wah kita harus berterimaksih nih sama jamkos,coba kalo nggak jamkos nggak mungkin kita bisa cerita-cerita kaya gini"ujar Sindi tertawa puas begitupun yang lain

....

Aku terkagum-kagum mendengar apa yang teman temanku ceritakan,

"Ternyata ada banyak hal yang belum aku tau" ujarku tiba-tiba

"Ehh Dinda akhirnya ngomong juga,dari tadi diem bae" ujar teman temanku menertawakan ku

"Apaan sih kalian,aku daritadi dengerin kalian cerita karena aku nggak tau mau ngomong apa"

"Oh iya sedari kecil lo tinggal dikota ya,jadi nggak tau kalo ternyata ada berbagai daerah yang punya tradisi unik hahhahahah" ujar Sindi mengompori

Semua orang kini tertawa begitupun denganku,padahal aku yang ditertawakan tapi aku juga yang ikut menertawakan diriku sendiri hahhahaha aneh bukan?

.....

Dalam benakku berkata sungguh indahnya ketika keragaman di persatukan,ada berbagai perbedaan di tiap-tiap daerah yang itu menjadi ciri khas daerah itu sendiri,

Dan aku baru sadar ternyata banyak di antara teman temanku dari berbagai daerah,mereka datang membawa ciri khas daerah masing masing,ada yang memakai Bahasa ngapak,Bahasa jawa,ataupun Bahasa medan

Aku kagum dengan keragaman budaya di Indonesia,yang meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua

Jamkos kali ini sangat menyenangkan,karena dari itu,aku jadi tau bahwa Indonesian ini amat kaya dengan keragaman yang dimilikinya

TAMAT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun