Mohon tunggu...
Putri Ardilla
Putri Ardilla Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar smk

Seorang penulis buku "Self Love", cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Serpihan Luka

5 Maret 2023   19:55 Diperbarui: 10 Maret 2023   21:05 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Shutterstock/sumroeng chinnapan via Kompas.com

Ia menatap sendu kearah langit yang sepertinya akan menurunkan rintik hujan,

"Ayah aku rindu, sejak ayah pergi ibu semakin mengekangku untuk menjadi yang terbaik menurut ibu, tanpa memikirkan bagaimana perasaanku, ayah aku ingin memelukmu lagi."

Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh juga diiringi dengan hujan yang mulai turun dengan derasnya, sepertinya langit turut merasakan sedihnya menjadi Anin.

"Ayah bolehkah aku menyerah? Aku sudah sangat lelah, sungguh, hasil yang selama ini aku peroleh sama sekali tak ada artinya untuk ibu."

"Ayah aku hanya butuh semangat darimu dan sebuah apresiasi dari ibu atas hasilku, apa itu sulit?"

Sungguh ia lelah dengan semuanya, di sekolah ia selalu dibully karena tak mau memberikan contekan kepada teman-temannya dan di rumah ia selalu dikekang, tak boleh keluar meskipun untuk bermain bersama teman-temannya, maka dari itu selama ini ia sama sekali tak memiliki teman apalagi sahabat.

***

Suatu saat ia pulang dari sekolah, dengan mata sembab dan earphone terpasang di telinganya ia berjalan, mencoba menyeberangi jalan raya itu, nampak sepi, tapi tungguuu...

Dari arah selatan sebuah mobil dengan kecepatan tinggi yang dikendarai oleh seorang pria mabuk, tiba-tiba melesat dengan begitu cepatnya, tak ada aba-aba

Brakkkk......

Entah siapa yang salah. Anin yang menyeberangi jalan sambil memakai earphone dan tak melihat ada mobil dengan kecepatan tinggi, atau pria mabuk yang ugal-ugalan di jalan? Semua itu terjadi begitu saja, begitu cepat dan tak dapat diputar kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun