Mohon tunggu...
Putri Apriliani
Putri Apriliani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa/semester 3/STAI Al-hamidiyah JAKARTA

Sayangi dirimu dan cintai dirimu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tinjauan Sosiologis Tentang Pola Kepemimpinan Pondok Pesantren

7 Juli 2023   20:30 Diperbarui: 7 Juli 2023   20:32 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keberadaan yayasan merupakan sebagai upaya untuk menggoyahkan kepemimpinan kyai. Padahal, adanya keberadaan yayasan untuk meringankan suatu beban baik di akademik maupun moral. Kecenderungan hanyak membentuk yayasan diminati kepada pesantren yang tergolong modern, dan belum berhasil untuk diminati oleh pesantren tradisional. Kyai pesantren tradisional begitu cenderung dnegan otoriter terhadap kyai pesantren modern (Qomar: 2004, 45).

Yayasan memiliki peran yang besar dalam pembagian tugas, terkait dengan kelangsungan pendidikan di pesantren. Perubahan terhadap kepemimpinan individual menuju kepemimpinan yang kolektif akan membawa pengaruh terhadap hubungan pesantren dan masyarakat lainnya.

  • Pola Kepemimpinan Yang Demokratis

Kepemimpinan kyai yang demokratis merupakan kepemimpinan di dasari oleh prinsip yang saling menghormati dan menghargai antar manusia. Maksudnya adalah pemilihan pemimpin dapat dikemukakan pad setiap orang, dan patut dihargai dan dihormati. Oleh karena itu, setiap orang berhak ikut serta dalam pemilihan pemimpin dengan mengemukakan pendapatnya dan kemudian di perundingkan. Dalam pemilihan tentunya harus sesuai dengan standar yang disepakati. Seorang pemimpin dalam sebuah lembaga dapat bertanggung jawab terhadap lembaga yang dipimpinnya serta memberikan sebuah motivasi kepada para anggotanya agar tugas yang dilakukan oleh masing-masing anggota menjadi terarah dan sesuai dengan tujuan yang dicapai (Ainun Jariah: 2019, 129).

Kepemimpinan dapat dikatakan berhasil apabila ia memenuhi kebutuhan lingkungan masyarakatnya yang dibutuhkan serta menerapkan gaya kepemimpinan yang baik. Sosok kepemimpinan demokratis harus memahami karakteristik terhadap kepribadian para anggotanya. Pemimpin demokratis adalah pemimpin yang mengikutsertakan para anggotanya dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan lembaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun