Mohon tunggu...
Putri Apriliani
Putri Apriliani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa/semester 3/STAI Al-hamidiyah JAKARTA

Sayangi dirimu dan cintai dirimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Cara Mengenal dan Mengatasi Toxic Friendship

12 Januari 2023   08:07 Diperbarui: 12 Januari 2023   08:08 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Misalnya kamu memiliki circle pertemanan, kamu tidak tahu kalo dari salah satu teman kamu, si dia ini memiliki sifat toxic kepadamu, dan dia ingin menjatuhkanmu dan membuat sosialmu berantakan, karena rasa bencinya. Sehingga membuat kamu akan di jauhkan oleh circle teman kamu, dan setelah terjadinya hal itu, kamu menjadi merasa kehilangan percaya diri dan kamu menjadi tidak bisa berinteraksi karena ulah temanmu sehingga yang menjadi teman baik kamu sekarang adalah keluarga atau orang tua kamu.

  • Membuat kamu menjadi tidak nyaman bahkan sampai ketakutan

Jika kamu merasa tidak nyaman bahkan ketakutan akan kehadiran teman-teman kamu, bisa jadi mereka temasuk dalam toxic people yang ada di sekitarmu. Sehingga inilah yang membuatmu merasa tidak nyaman dan engan untuk tidak menemuinya atau kabur pada saat kamu sedang berkumpul bersama teman-temanmu. Hal ini bisa terjadi jika kamu memiliki pengalaman buruk dengan mereka, atau perilaku mereka yang membuat kamu tidak nyaman.

Misalnya : kamu memiliki teman yang suka sekali menganggumu atau mengejekmu ketika pada saat kamu sedang berkumpul bersama teman sirkelmu, sehingga inilah yang membuatmu merasa tidak nyaman dengan teman kamu dan merasa menjadi tekanan mental dalam dirimu.

  • Menyakiti perasaan kamu

Teman yang toxic akan memiliki cara untuk membuatmu sadar bahwa dirinya yang lebih baik di banding dirimu. Sering kali cara mereka membuat merasa  tersinggung pada perasaanmu. Dan tentunya mereka sadar ketika melakukan hal itu, namun mereka tidak mau tahu seperti apa dampak dari perkataannya. Bahkan sekalipun mereka bisa melukai perasaan kamu. 

Misalnya kamu memilki teman, mungkin awalnya kamu mengira dia orang baik, tapi ternyata dia orangnya toxic dia menjadi suka mengatur kehidupan kamu bahkan dia suka membandingkan kamu dengan dirinya dia sendiri karena merasa kalo dia itu paling baik. Karena sikapnya kamu merasa menjadi tersinggung dengannya apalagi cara komunikasi dia dalam menyampaikan itu sudah membuat kamu kesel dan tidak suka dengannya.

 

Bagaimana Cara Menghadapi Teman Yang Toxic

Dalam setiap lingkaran pertemanan, mungkin ada kalanya kamu merasa bahwa temanmu kini memiliki sikap toxic terhadap dirimu. Tetapi, tidak semua orang mampu untuk meninggalkan lingkaran toxic frienship. Karena banyak hal sekali di antara mereka untuk memilih tetap bertahan dalam sirkel yang tidak sehat itu.

Sebagian besar alasannya mereka untuk memilih bertahan adalah, karena meraka sudah bersahabat sejak lama, dan mereka sangat mengenal dengan sikap temannya, sehingga inilah yang membuat terkadang kamu merasa susah untuk melepaskannya.

Namun jika kamu ingin tetap bertahan dan membuat ingin dia berubah, mungkin kamu bisa melakukan hal ini. Berbicaralah permasalahan mu dengan dia, bicaralah ketika dalam situasi sedang baik, cobalah kamu mengungkapkan isi hatimu tentang hubungan pertemananmu yang mulai semakin tidak sehat ini. Jika sudah mencoba beberapa kali pun, namun usahamu belum membuahkan hasil, atau justru memparahkan situasi dalam hubungan pertemananmu, mungkin itulah saatnya kamu harus mulai menyerah dan untuk memutuskan pergi dari toxic friendship jika kamu sudah mulai merasa lelah.

“Bertemanlah dengan orang baik, karena teman baik ini akan selalu mengingatkanmu dan mengajakmu ke dalam kebaikan. Dan pertahankanlah teman baik ini, karena dia akan menolongmu di akhirat nanti”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun