Mohon tunggu...
Putri Apriliana
Putri Apriliana Mohon Tunggu... Programmer - mahasiswa

hobiku berenang dan suka mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inflasi di Indonesia

22 Agustus 2024   23:41 Diperbarui: 23 Agustus 2024   03:55 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INFLASI YANG TERJADI DI INDONESIA

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya pengertian tersebut berdasarkan wikipedia.com. Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia. BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat. 

Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya. Salah satu inflasi yang terjadi di Indonesia adalah inflasi sembako yang terus meningkat, teringgi sejak bulan oktober 2022. harga bergejolak yang mengalami inflasi tertinggi. Harga bergejolak sering disebut dengan volatile foods, karena sembako banyak disumbangkan. 

Beras menjadi penyumbang inflasi volatile foods tertinggi. Ini karena beras adalah komoditas yang paling banyak dikonsumsi rakyat Indonesia ,sehingga bobot di inflasi yang paling tinggi. Dari sumber Kompas.com, menjelaskan bahwa harga beras yang terus naik membuat makanan pokok itu menjadi komoditas sumber inflasi selama tujuh bulan beruntun sejak Agustus 2023. 

Kenaikan beras sebulan belakangan diperkirakan akan menjadi faktor pemicu inflasi pada Februari 2024. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan bahwa inflasi pada Februari 2024 diperkiraan mencapai 0,24 persen secara bulanan dan 2,62 persen secara tahunan. Tingkat inflasi ini lebih tinggi dari bulan Januari 2024 yang mencapai 0,04 persen secara bulanan dan 2,57 persen secara tahunan. Josua menyebut kenaikan inflasi dipengaruhi kenaikan harga bahan pangan pokok seperti beras, telur, daging ayam ras, serta minyak goreng.

Beberapa cara mengatasi inflasi salah satunya adalah dengan adanya kebijakan moneter. Hal tersebut adalah alat utama yang digunakan oleh bank sentral untuk mengatasi inflasi. Tujuan utama kebijakan moneter dalam konteks inflasi adalah menciptakan dan menjaga stabilitas harga, yaitu menjaga tingkat inflasi dalam batas yang dapat diterima. 

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), tujuan utama kebijakan moneter mengatasi inflasi adalah untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan. Mengatasi inflasi dengan kebijakan moneter ini sudah sesuai dengan Pasal 7 UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. 

Bedasarkan web amartha.com terjadinya inflasi akan berdampak pada hampir seluruh kalangan masyarakat, setidaknya ada beberapa cara sebagai upaya masyarakat untuk mengatasi inflasi, pertama dengan membeli produk dalam negeri, Indonesia memiliki berbagai macam produk UMKM dengan beragam kategori yang berkualitas. Dengan membeli produk dalam negeri sama artinya dengan ikut berperan dalam menciptakan permintaan barang sehingga UMKM tersebut tetap bisa berjalan. 

Dengan demikian, karyawan di dalam UMKM tersebut tetap memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya.  Kedua adalah mengelola keuangan dengan bijak, Upaya berikutnya adalah dengan mengatur pengeluaran sebaik mungkin karena adanya inflasi belum tentu bersamaan dengan kenaikan pendapatan. Dari kedua hal tersebut masyarakat harus bisa menata dan memilah keuangan sebaik mungkin mana yang untuk kebutuhan dan yang hanya untuk kesenangan belaka, karna terjadinya inflasi sendiri yang sangat sulit di prediksi membuat kita sebagai masyarakat harus bisa mengelola keuangan dengan penuh pertimbangan.

Peran mahasiswa untuk ikut adil dalam mengatasi inflasi adalah dengan cara melakukan riset lebih dalam tentang inflasi dan terus mencoba mengembangkan cara yang efektif untuk mengatasi inflasi tersebut dengan bisa langsung turun ke masyarakat supaya mengatahui secara langsung bagaimana dampak dari inflasi tersebut. Terutama adalah tentnag masalah sembako yang terus meningkat konsumennya sedangkan untuk barang/jasa nya semakin menurun. Sebagai contoh mahasiswa dapat berperan untuk mengajak masyarakat untuk lebih giat lagi dalam bercocok tanam, supaya stok sandang pangan bisa semakin meningkat dan dapat mengatasi dari masalah inflasi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun