Mohon tunggu...
Putri Aprilia Faradila
Putri Aprilia Faradila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bukan soal sibuk tpi soal prioritas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Satu Bangunan Beribu Cerita

15 April 2024   18:24 Diperbarui: 12 Mei 2024   19:34 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bululawang merupakan desa yang menyimpan bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang diberi nama Jembatan Talang, tetapi warga sekitar lebih sering menyebutnya talang.  Jembatan talang merupakan jembatan bersejarah peninggalan Belanda, yang terdapat di kecamatan Bululawang, tepatnya Krapyak Jaya Bululawang Malang. Bangunan tersebut peninggalan Belanda yang sampai sekarang masih berfungsi. Panjang jembatan tersebut lebih dari 100 meter.  

Berdasarakan cerita dari warga sekitar jembatan ini berfungsi sekitar tahun 1905 yaitu digunakan untuk saluran irigasi pabrik gula Krebet, pabrik gula Krebet juga milik Belanda pada saat itu. Jembatan talang selain sebagai saluran irigasi pabrik gula, warga sekitar juga memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari bahkan tak jarang para petani memanfaatkannya untuk mengairi persawahan mereka.

Meski jembatan tersebut bersejarah tetapi masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Bangunan jembatan talang masih asli peninggalan Belanda tanpa ada perubahan atau pun perbaikan.

Desain bangunan jembatan talang memiliki 9 lengkungan yang sangat khas dengan bangunan Belanda. Karna bangunan tersebut belom pernah diperbaiki sehingga terkesan usang dan sedikit menyeramkan. Bahkan besi-besi pembatas terlihat sangat rapuh dan berkarat, karna memang usia jembatan tersebut sudah puluhan tahun.

Jembatan talang ini sempat dikelolah oleh pihak desa dan masyarakat sekitar untuk dijadikan tempat wisata. Pihak desa sempat melakukan pembangunan seperti dibuatkan taman bunga pada sisih selatan jembatan, Bahkan sudah terdapat toilet dan akses jalan untuk melihat bagian bawah bangunan jembatan. Adanya taman tersebut banyak anak-anak muda yang datang kesana, dengan begitu banyak anak muda yang mengetahui bangunan bersejarah ini.

Tetapi karna terkendala keuangan dan pergantian jabatan kepala desa sehingga wisata tersebut terbengkalai. Bahkan taman yang sersusun rapi menjadi rusak.  Tetapi pada saat ini akses jalan menuju ke bawah jembatan yang muda dilalui berada pada sisi utara jembatan, di sana terdapat tangga dari batu bata yang menang dibangun sebagai akses menuju bawah jembatan talang. selain itu di bawah ada beberapa tempat duduk bagi wisatawan. Di sana juga terdapat toilet, yang airnya mengambil langsung dari aliran air jembatan talang. Jadi di sana ada satu petugas yang merawat bagian bawah jembatan, beliau juga yang mengisi air pada toilet-toilet di sana setiap paginya. 

Memang sisi selatan tamannya rusak, tetapi sisi utara masih terawat sangat baik. Bahkan di sana terdapat satu tokoh kecil yang menyediakan beberapa minuman. Tokoh tersebut dijaga oleh pengelolah bagian bawah jembatan. 

Sebelum dikelolah oleh desa banyak generasi muda yang tidak mengetahui tentang jembatan ini. Jangankan jembatan talangnya aliran sungainya saja tidak terlihat. Karna memang jembatan tersebut berada di tengah persawahan dan tertutup pemukiman warga, Sehingga tidak terlihat dari jauh. 

Tindakan yang dilakukan oleh warga dan pihak desa untuk memanfaatkan bangunan bersejarah tersebut sebagai tempat wisata sudah sangat bagus, meskipun tidak bertahan lama. Tindakan tersebut selain bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar, juga dapat mengenalkan bangunan bersejarah yang tidak banyak diketahui masyarakat, khususnya kaum muda.

Jembatan talang memiliki keunikan yaitu adanya aliran sungai kecil yang berlawanan di bawah Jembatan Talang tersebut, sehingga terdapat dua aliran air dan jika dilihat dari atas akan seperti tanda positif  (+) atau penjumlahan . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun