Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Psikologi Profesi

Saya merupakan seorang mahasiswa Magister Psikologi Profesi di Universitas Muhammadiyah Malang. Saat ini saya memiliki hobi untuk memasak, fashion dan bermain game.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Stres Sebabkan Impulsive Buying? Kok Bisa?

19 Desember 2022   15:17 Diperbarui: 19 Desember 2022   15:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Bagi anda yang memiliki hobi berbelanja, taukah artinya impulsive buying? Jangan-jangan kalian salah satunya nih? Kalian tau nggak sih kalau ternyata stress dapat beresiko buruk menyebabkan kita menjadi impulsive buying lho. Yuk simak, temukan alasan dan pembahasan lengkapnya di bawah ini!

Apasih Impulsive Buying itu?

Belanja merupakan sebuah kegiatan menyenangkan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Hari gini, siapa sih yang nggak suka belanja? Akan tetapi, saat ini marak sekali individu melakukan kegiatan berbelanja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja, melainkan untuk menunjang gaya hidup atau yang biasa kita sebut dengan lifestyle. Selain itu, kegiatan berbelanja yang biasa kita lakukan biasanya hanya untuk memenuhi keinginan kita saja. Hm.. Siapa nih kayak gini? 

Keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk membeli barang-barang tanpa perencanaan sebelumnya dan terjadi secara tiba-tiba biasa disebut dengan impulsive buying. Ada beberapa alasan seseorang melakukan impulsive buying, salah satunya karena mendapatkan kesenangan tersendiri ketika berbelanja. Kebanyakan individu melakukan impulsive buying sebagai upaya untuk mendapatkan suasana hati yang menyenangkan, memperbaiki mood, mendapatkan ketenangan, kenyamanan atau bahkan sebagai upaya untuk mengurangi stres yang dirasakan.

Apa hubungan Stres dengan Impulsive buying?

Stres merupakan tekanan yang dirasakan oleh setiap individu ketika ia dihadapkan pada situasi atau peristiwa tidak menyenangkan dan melebihi kapasitas kemampuan individu tersebut. Stres berkaitan dengan peraaan negatif seperti marah, sedih, kecewa dan hal tesebut menjadi faktor pendorong seseorang melakukan impulsive buying. Ketika seseorang merasakan stres secara otomatis ia ingin keluar dari kondisi tidak menyenangkan tersebut. Banyak orang menganggap bahwa berbelanja dapat meredakan tingkat stres yang dialami oleh seseorang. 

Sehingga, tak jarang seseorang melakukan impulsive buying karena hal tesebut merupakan perilaku coping yang dimiliki oleh individu untuk mengurangi stress yang dirasakan. Impulsive buying dirasa dapat memberikan emosi positif kepada seseorang dan untuk memperbaiki suasana hatinya. Selain stres yang menyebabkan seorang individu mengalami impulsive buying, kurangnya kontrol diri juga dapat mempengaruhi individu berbelanja secara tiba-tiba tanpa melalui perencanaan sebelumnya, maka individu tersebut dengan cepat memutuskan tanpa memikirkan risikonya (Neal & Carey, 2005). Nah, sampai sini kita tahu ya apasih kaitan antara stres dengan impulsive buying itu sendiri.

Tips Mencegah Impulsive Buying

  • Mencari strategi coping yang lebih bermanfaat daripada berbelanja, kita dapat melakukan aktivitas berolahraga, meditasi, yoga, memasak, menonton film, menulis cerita, dan beristirahat yang cukup.
  • Membuat to do list untuk memperbaiki keadaan.
  • Jangan tergesa-gesa memutuskan untuk membeli ketika dalam keadaan emosi yang tidak stabil.
  • Membuat skala prioritas dan pertimbangkan fungsi barang sebelum membelinya.
  • Hindari belanja untuk mengurangi stres yang dirasakan.
  • Melakukan kontrol diri

Setelah mengetahui tentang stres ternyata dapat menyebabkan impulsive buying, semoga kita dapat mempertimbangkan lagi tindakan kita sebelum berbelanja agar kondisi keuangan kita tetap stabil dan kita dapat menginvestasikan uang kita dengan bijak. Jangan sampai impulsive buying yang dilakukan untuk mengurangi stres yang dirasakan malah berpotensi menambah stres yang dirasakan. Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun