Mohon tunggu...
putri anjani
putri anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa semester 2 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat Pilihan

Dilema Seputar Penyakit Mulut dan Kuku Masih Meluas Menjelang Iduladha 2022

9 Juni 2022   14:35 Diperbarui: 9 Juni 2022   14:48 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) saat ini tengah mewabah di Indonesia sejak bulan April-Mei lalu. Tepatnya kasus pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur pada 28 April 2022, dan telah mengalami peningkatan kasus rata-rata dua kali lipat setiap harinya. Hal ini mencengangkan sekaligus mengkagetkan bahwa sebelumnya Indonesia telah dinyatakan bebas Penyakit Mulut dan kuku ( PMK ) sejak tahun 1998. Per tanggal 5 Mei 2022 merujuk dari surat Dinas Peternakan Jawa Timur yang isinya outbreak PMK ( Penyakit Mulut dan Kuku ) itu tengah mewabah di 4 kabupaten dan telah menginfeksi sebanyak 1.247 ekor sapi dan update sampai awal bulan Juni ini telah mewabah di berbagai penjuru wilayah Indonesia dan tentu jumlahnya telah meningkat berkali-kali lipat.

Sejatinya Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) adalah penyakit infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat akut yang biasanya dapat menular pada hewan berkuku genap/belah. Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) ini bersifat zoonosis. Virus ini lebih menjadi "pukulan" bagi peternak, karena ternak yang dijual, misalnya sapi akan mengalami penurunan berat badan sehingga kurang mumpuni jika diperjual belikan. Anak sapi bisa mati, perlambatan kebuntigan, penurunan pertumbuhan sapi potong, dan pemusnahan ternak yang terinfeksi secara kronis, ini berarti sudah termasuk dalam kategori kerugian secara ekonomis. 

Ciri sapi terserang PMK mngeluarkan lendir/ingus berlebih
Ciri sapi terserang PMK mngeluarkan lendir/ingus berlebih

 

Setiap tahun pasti ada kegiatan iduadha , transaksi jual beli ternak terbesar digadang pada waktu ini. Hewan ternak yang diperjual belikan nantinya dijadikan sebagai hewan kurban yang akan disembelih. Perayaan Iduladha tahun ini diperkirakan berlangsung jatuh pada tanggal 9 Juli 2022 mendatang. Semestinya perayaan hari besar umat Islam ini menjadi momentum para peternak meraup untung. Namun dengan maraknya kasus PMK ini dapat menutup kemungkinan para peternak untuk meraup untung dan malah rugi dan kegiatan penyembelihan tahun ini akan sudah pasti berbda dengan tahuntahun sebelumnya.  

Dengan adanya penyakit PMK yang mewabah seperti saat ini apalagi menjelang adanya perayaan iduladha pastinya harus ada upaya solusi yang cepat dan tanggap mengenai tindakan pengendalian baik dari pihak pemerintah maupun pihak dari pemilik peternakan sapi tersebut. Setidaknya untuk menekan adanya faktor-faktor eksternal maupun internal yang dapat timbul dari adanya wabah ini. Perlu mengingat selain kerugian secara ekonomi yang terjadi, kerugian sosial pun juga harus difikirkan karena faktor inilah yang sangat memprihatinkan. Pasalnya terdapat isu-isu dimasyarakat mengenai jangan memakan daging maupun susu sapi yang telah terinfeksi virus PMK karena diduga akan ikut tertular. Lantas, bagaimana sebenarnya dampak kesehatan penyakit mulut dan kuku ini bagi manusia ?

Sangat penting adanya jawaban konkrit mengenai pertanyaan tersebut apalagi berita hoax gampang tersebar luas dimasyarakat. Disini sangat mengapresiasi banyak pihak-pihak yang terkait dalam hal ini sangat cepat tanggap untuk setidaknya memberikan jawaban paten dan meyakinkan bahwasannya virus PMK ini tidak menular kepada manusia. Perlu diketahui bahwa reseptor virus ini hanya terdapat pada hewan berkuku belah dan tidak pada manusia dan sementara waktu telah menjawab sekaligus meyakinkan kepada masyarakat luas atas pertanyaan tersebut. Dinas Peternakan Jatim juga pernah memberikan edukasi melalui postingan instagram bahwasannya perlu diketahui, PMK pada ternak tidak dapat menular/menginfeksi manusia. Mengkonsumsi baik daging dan susu tidak dapat meularkan virus PMK ke manusia. Namun, digaris bawahi bahwasannya tidak menganjurkan untuk mengkonsumsi maupun mengolah hasil dari produk hewan yang terkena virus PMK untuk dijadikan hewan kurban, karena syarat hewan kurban sendiri yaitu hewan harus sehat dan tidak pincang. Sedangkan hewan yang terjangkit virus PMK kualitas daging menurun dan virus ini menyerang bagian kaki tepatnya pada kuku kaki.

Sistem Pengelolaan   

Virus Penyakit Kuku dan Mulut ( PMK ) harus segera diatasi dan ditindak lanjuti apabila tindakan ini tidak segera dilakukan baik jangka panjang nantinya maupun jangka pendek seperti menjelang iduladha ini, kasus kematian hewan ternak maupun penurunan hasil produk dari hewan ternak tersebut akan semakin parah dan akibatnya akan merugikan. Bila pengelolaan yang baik segera dilakukan akan menjadi media yang efektif penyebaran PMK ini.  

 Langkah penting bagi pemerintah untuk menekan terlebih dahulu lalu lintas ternak baik lokal, nasional, maupun internasional agar distribusi ternak dapat terpantau secara maksimal, pengawasan rumah potong hewan, baik nantinya ketika penyembelihan pada saat iduladha di masjid maupun tempat penjagalan serta adanya karantina hewan terlebih dahulu. Untuk sementara waktu ini jika terjadi pelonjakan kasus PMK di suatu daerah baik itu pasar sebagai tempat distribusi maupun tempat pemeliharaan hewan ternak jika ada sapi baru dari daerah lain walaupun kondisinya mencirikan sapi sehat maupun sapi yang bergejala harus tetap diadakan karantina terlebih dahulu dengan ketat. Berkaca dari suatu daerah yang tidak mau disebut namanya awalnya daerah itu benar-benar yakin kalau tidak ada wabah virus PMK diwilayahnya, namun seiring berjalannya waktu mereka lengah karena ada salah satu warganya membeli sapi dengan harga murah meskipun dengan keadaan sapi yang dibeli tersebut dalam kondisi sehat, kemudian mereka berkerumun mendatangi ingin melihat akhirnya malah dari sapi baru itu yang menyebarkan virusdan mengakibatkan daerah tersebut sapinya terkena virus PMK. 

Tips yang bisa dilakukan menjelang iduladha yang semakin dekat yaitu dengan memilih ternak yang tidak ada indikasinya terjangkit virus PMK, kemudian juga membeli hewan ternak kurban dipihak-pihak yang sudah terdeteksi aman dan bebas dari wabah virus agar hewan yang akan dijadikan kurban aman dan halal nantinya jika dikonsumsi. Penting adanya kerjasama yang baik dengan pihak-pihak terkait baik peneliti dari berbagai lembaga pendukung baik akademik maupun instansi pemerintahan serta perusahaan yang bergerak dibidang ternak. Karena sementara ini selain mengatur lalu lintas ternak sangat perlu tindakan bagi ternak yang terjangkit virus perlu  adanya tindakan vaksinasi yang harus segera dilakukan. Karena selama ini virus PMK sendiri belum ada obatnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun