Mohon tunggu...
Putriani
Putriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengurai Kompleksitas Inflasi dalam Perekonomian Indonesia

26 Maret 2024   21:42 Diperbarui: 27 Maret 2024   17:28 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inflasi tidak hanya berdampak pada ekonomi makro, tetapi juga memiliki konsekuensi langsung terhadap daya beli masyarakat. Kenaikan harga-harga yang terjadi secara terus-menerus dapat mengurangi kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini terutama dirasakan oleh kelompok masyarakat berpendapatan rendah yang alokasi pengeluarannya untuk konsumsi lebih besar dibandingkan dengan kelompok berpendapatan Investasi.

Inflasi dan UMKM

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia juga merasakan dampak dari inflasi. UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara, menghadapi tantangan dalam hal kenaikan biaya produksi dan persaingan harga. Inflasi dapat menyebabkan peningkatan harga bahan baku yang harus diikuti dengan penyesuaian harga jual agar UMKM tetap bertahan.


Inflasi dan Investasi

Inflasi juga mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Investor cenderung mencari negara dengan tingkat inflasi yang rendah dan stabil sebagai tempat untuk menanamkan modalnya. Inflasi yang tinggi dapat menimbulkan ketidakpastian dan mengurangi daya tarik Indonesia sebagai destinasi investasi. Oleh karena itu, menjaga inflasi pada level yang terkendali adalah kunci untuk menarik investasi asing yang lebih banyak.


Pengendalian Inflasi

Pemerintah dan Bank Indonesia harus bekerja sama dalam mengendalikan inflasi. Kebijakan fiskal yang prudent dan kebijakan moneter yang responsif dapat membantu menstabilkan harga dan menjaga kepercayaan investor. Selain itu, penguatan sektor riil dan peningkatan produktivitas nasional juga penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan menekan inflasi dari sisi penawaran.


Inflasi dan Kebijakan Publik

Kebijakan publik yang efektif dapat membantu mengurangi dampak negatif inflasi. Subsidi yang tepat sasaran, bantuan sosial, dan program perlindungan sosial dapat membantu masyarakat berpendapatan rendah menghadapi kenaikan harga. Peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan kerja juga penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing UMKM di tengah tekanan inflasi.

Kesimpulan

Inflasi adalah fenomena yang kompleks dan multifaset. Di Indonesia, inflasi tidak hanya mencerminkan kondisi domestik tetapi juga interaksi dengan ekonomi global. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik dan kebijakan yang adaptif diperlukan untuk mengelola inflasi dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Inflasi juga merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan strategi yang komprehensif dan koordinasi yang baik antara berbagai pemangku kepentingan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi dan dampaknya terhadap berbagai sektor, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan inflasi dan memastikan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun