Mohon tunggu...
Putri Anggun
Putri Anggun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta Prodi Hukum Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Pernikahan Dini di Lereng Merapi dan Sumbing

24 Oktober 2023   09:58 Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama:Putri Anggun Dewi Setyawati

NIM:212111014

Klas:HES 5A

REWIEW JURNAL

Judul: Pernikahan Dini Dilereng Merapi dan Sumbing

Jurnal: Al-Ahwal

Volume & Halaman: Vol 13 Hal 1-9

Tahun: 2020

Penulis: Muhammad Julijanto

            Dalam artikel ini menyebutkan bahwa angka pernikahan dini dilereng gunung Merapi Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tercatat masih cukup tinggi. Pada tahun 2015 Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Selo pernikahan dibawah umur tercatat sebanyak 160 pasang dengan 45% Perempuan dibawah umur atau 16 tahun. Hak ini adanya faktor budaya yaitu masyarakat lebih senang jika anaknya payu sudah ada yang menanyakan maka kan segera dinikahkan dan juga kasus hamil diluar nikah sehingga mau tidak mau harus dinikahkan, tingkat Pendidikan yang rendah juga berpengaruh terhadap pernikahan dini yang terjadi di Kecamatan Selo. Bagi masyarakat setempat Pendidikan dianggap tidak terlalu penting.

            Fenomena pernikahan dini juga terjadi di Kecamatan Kaliangkrik Magelang. Kantor Urusan Agama (KUA) bahwa jumlah remaja putri yang menikah dibawah umur 20 tahun pada tahun 2016 sebanyak 205.Pada tahun 2016 di Kaliangkrik terdapat 3 desa yang tercatat bahwa pernikahan dini cukup tinggi yaitu Desa Mangli terdapat 29 wanita yang menikah, Desa Ngargosoko terdapat 34 wanita, dan Desa Temanggung dengan angka terbanyak yaitu 54 wanita yang menikah diusia dini. Di Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang orang tua beranggapan bahwa anak perempuannya sudah menikah maka akan merasa jika anaknya sudah laku untuk menjadi istri dan beranggapan bahwa anak sebagai beban hidup orang tua sehingga orang tua secepat mungkin untuk menikahkan anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun