5. Keterampilan Sosial (Social Skills)
Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain, termasuk keterampilan dalam berkomunikasi, bekerja dalam tim, mengelola konflik, dan memimpin orang lain dengan empati dan kepercayaan.
Implikasi Teori Goleman
Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosional sangat penting dalam banyak aspek kehidupan, seperti hubungan interpersonal, kepemimpinan, dan kinerja profesional. Menurutnya, individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi lebih mampu mengelola stres, berkomunikasi dengan efektif, bekerja sama dalam tim, dan membuat keputusan yang lebih bijaksana. Ini juga mencakup kemampuan untuk menavigasi dinamika sosial dan emosional yang kompleks dalam berbagai konteks.
Teori Goleman telah banyak diterima dalam bidang psikologi, pendidikan, dan dunia kerja. Banyak perusahaan dan organisasi sekarang lebih menekankan pada pengembangan kecerdasan emosional dalam rekrutmen dan pelatihan karyawan, karena mereka menganggapnya sebagai faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
Kritik terhadap Teori Goleman
Beberapa kritik terhadap teori kecerdasan emosional Goleman datang dari kalangan akademis, yang berpendapat bahwa konsep kecerdasan emosional terlalu luas dan tidak cukup terdefinisi dengan jelas. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa kecerdasan emosional lebih cenderung merupakan serangkaian keterampilan atau perilaku yang dapat dipelajari dan diasah, ketimbang bentuk kecerdasan yang dapat diukur dengan cara yang sama seperti IQ.
Meskipun demikian, teori Goleman tetap sangat berpengaruh dalam dunia psikologi praktis, pendidikan, dan pengembangan diri.
Mengapa sih kecerdasan emosional itu sangat penting dalam pendidikan?Â
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal.
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.