Mohon tunggu...
Putri Angelitta
Putri Angelitta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

kuliner

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Makin Estetik! Efek Kamera Analog Curi Perhatian Generasi Z

26 Desember 2022   01:15 Diperbarui: 26 Desember 2022   01:19 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kodak film kamera M35 Sumber : Pinterest/pin

Masing-masing kepribadian pasti memiliki cara tersendiri untuk mengenang suatu peristiwa tertentu. Mulai dari menulis diary, memotret, membuat video dan masih banyak lagi. Salah satu yang paling sering untuk mengabadikan suatu momen yaitu memotret, seseorang dengan mudah memotret menggunakan kamera. Tak sedikit memotret menjadi suatu hobi atau dijadikan pekerjaan yang tetap. Memori sebuah benda yang diletakkan dikamera untuk menyimpan berbagai peristiwa seperti foto atau video yang dapat dilihat secara berulang.

Kamera merupakan salah satu alat komunikasi bagi kalangan anak muda hingga dewasa. Teknologi yang semakin maju membuat kamera semakin canggih dan mudah untuk digunakan serta mudah dibawa. Awalnya, tidak semua orang dapat menggunakan kamera dikarenakan pada jaman dahulu kamera masih berat, kasar, tidak effisien dan penggunaannya yang masih rumit. Kamera pada jaman dahulu menggunakan gulungan film yang nantinya dicuci menggunakan bahan kimia. Namun seiring berjalannya waktu kamera analog telah tergantikan dengan kamera digital.

Sesuatu yang berbau vintage dan old-fashion mulai mejadi tren kembali bagi Generasi Z, yang dianggap keren. Tidak hanya tren vintage fashion saja, namun kamera analog pun ikut menjadi tren bagi kalangan anak muda. Tidak menutup kemungkinan teknologi semakin maju namun tren kamera analog kembali muncul dilingkaran kamera digital yang semakin canggih. Kamera analog yang menggunakan roll film dengan melewati proses pencucian kemudian hasil pemotretan baru dapat dilihat. Kamera analog melewati proses yang tidak sebentar namun efek yang dihasilkan pada kamera ini menjadi daya tarik para Generasi Z.

Tahun 1980-an, kamera analog pertama kali diperkenalkan di dunia. Salah satu perusahaan yang pertama kali memproduksi kamera analogy yaitu Sony Mavica. kamera analog semakin popular kemudian pada tahun 1984, kamera ini telah diproduksi oleh Canon yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam olimpiade serta hasilnya dimuat pada surat kabar di Jepang.

Kamera analog mulai ramai digunakan kembali pada awal tahun 2021 hingga saat ini. Kamera ini makin digandrungi banyak orang karena hasil foto yang estetik meski harus membeli roll film yang sedikit menguras kantong. Banyak orang yang memamerkan hasil foto dari kamera analog di media sosial yang membuat orang lain penasaran dan ingin menggunakan kamera analog kembali di era digital. Tidak hanya pengaruh media sosial saja namun ajakan dari teman yang sudah menggunakan kamera analog di era digital.

Kelebihan dan kekurangan pun menjadi salah satu alasan penggunaan kamera analog. Kamera analog memiliki karakteristik yang khas dari hasil fotonya. Salah satu karakteristik yang hanya dimiliki oleh kamera analog yaitu Grain. Grain merupakan efek titik-titik kecil yang terdapat pada hasil pemotretan kamera analog. Penempatan Grain ini tidak dapat dipilih namun secara random. Kamera analog digunakan kembali pada era digital ini dikarenakan banyak yang jenuh dengan hasil yang monoton dan tidak ada perubahan (Tengku, 2020)

Terdapat komentar di salahsatu konten TikTok mengunggah video mengenai kamera analog ”mau beli kamera analog tapi di daerah gua ga ada tempat buat nyuci film” ucap @lia. Terlihat bahwa banyak anak muda ingin memiliki kamera analog namun terhalang di daerahnya tidak ada pencucian film atau belum memiliki uang yang cukup untuk membeli kamera analog.

Ada alternatif lain untuk mendapatkan efek dari kamera analog dengan aplikasi yang dapat di download di App Store maupun Play Store. Aplikasi ini menjadi alternatif bagi Generasi Z bagi yang tidak memiliki kamera analog namun ingin memiliki foto dengan hasil yang mirip. Foto yang dihasilkan dari beberapa aplikasi ini tidak kalah estetik dengan kamera analog aslinya. Namun hal ini tetap beberapa Generasi Z ingin memiliki kamera analog karena penggunaannya yang berbeda dan prosesnya yang panjang menjadi salah satu daya tariknya.

Efek dari kamera analog memang sedang digandrungi anak muda untuk mempercantik feeds di akun sosial media mereka. Efek yang dibilang ‘estetik’ kata Generasi Z ini menjadi hal yang berbeda dari segi tone, warna, ISO dan masih banyak lagi. Selain itu, proses yang panjang menjadi hal yang unik bagi kalangan anak muda. Efek diberikan kamera analog berbeda dari yang lain.

Kamera analog saat ini juga banyak diperjual belikan diberbagai platform jual beli online dengan range harga dari yang murah hingga mahal. Kamera analog saat ini memiliki berbagai macam warna yang sangat cocok bagi kaum anak muda seperti warna pastel yang kekinian. Kemunculan kamera analog dengan berbagai macam warna ini semakin menarik perhatian Generasi Z sehingga ada keinginan untuk membeli.

Jadi pakah kalian tertarik untuk membeli kamera analog? Apa tidak ingin feeds sosial media kalian nampak estetik dan berbeda dari yang lain?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun