Jakarta, 21 Desember 2024 - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Mercu Buana baru saja menggelar acara Meraya Pop-Up Market dengan tema "Thrift Forward, Sustainable y2k style". Acara ini diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, Galeri Emiria Soenassa yang dihadiri hampir 600 pengunjung. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan fashion thrift sebagai alternatif ramah lingkungan sekaligus mendorong generasi muda untuk lebih kreatif dalam mendaur ulang dan memanfaatkan pakaian bekas.
Fast fashion hadir di tengah-tengah kita sebagai respons terhadap permintaan pasar yang tinggi akan tren pakaian terbaru. Industri ini berkembang pesat karena mampu menghadirkan koleksi busana yang selalu up-to-date dalam waktu singkat. Namun, di balik kemudahan dan kecepatan tersebut, fast fashion membawa dampak serius bagi lingkungan, seperti meningkatnya limbah tekstil. Untuk itu, Meraya Pop-Up Market hadir sebagai solusi kreatif dan berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif dari fast fashion. Melalui konsep ini, pengunjung diajak untuk menggunakan kembali pakaian layak pakai demi mengurangi limbah tekstil yang terus meningkat.
"Seperti yang kalian tahu, fast fashion adalah masalah yang tanpa sadar ada di sekitar kita. Dengan tema acara ini kami ingin mengajak seluruh Generasi Z untuk lebih perhatian kepada lingkungan," ungkap Hiskia Girsang, Ketua Panitia Meraya Pop-Up Market 2024.
Acara semakin menarik dengan kehadiran Nathania Raissa dan Ratu Lubis. Mereka dikenal sebagai influencer fashion karena gaya berpakaian yang unik dan berani. Nathania Raissa membagikan wawasannya tentang "From Trash to Treasure" yang membahas mengenai tren fashion thrift.
"Seperti yang daritadi sudah disebutkan, thrift itu sustainability dan mendukung gerakan ramah lingkungan. Disebut tren pun bukan, karena hal baik itu harusnya terus-menerus, bukan cuma tren sesaat," ujar Nathania Raissa dalam Talkhosw nya.
Kemudian Ratu Lubis membagikan pengalamannya mengenai bisnis re-work yang telah dijalankannya, dimana ia memanfaatkan bahan jeans layak pakai menjadi sebuah karya berupa tas. Hal ini sangat menginspirasi para pengunjung akan pengolahan barang yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai.
"Re-work ini bisa meminimalisir limbah pabrik, karena no matter how great fashion it is in the world, dia salah satu penyumbang limbah besar," Ungkap Ratu Lubis dalam Talkshow nya.
Selain pemaparan materi dari kedua narasumber, Meraya Pop-Up Market juga diisi dengan berbagai kegiatan seru. Mulai dari Bazzar Thrift Shop, untuk menemukan koleksi pakaian unik dan ramah lingkungan. Kemudian ada kegiatan Workshop Beads untuk belajar membuat aksesori, serta Kompetisi Fotografi dan Fashion Show sebagai wadah untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas. Tidak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan oleh hiburan spesial, yaitu penampilan dari Mahitala Music. Pengunjung juga diajak untuk berpartisipasi dalam aksi sosial dengan mendonasikan pakaian layak pakai kepada Clothes for Charity dari Yayasan Gemilang, yang merupakan sebuah gerakan untuk membantu sesama melalui fashion. Sebagai pelengkap, pengunjung dapat mengabadikan momen tak terlupakan di Photobooth dan Photobox Sketch yang tersedia.
Banyak pengunjung yang merasa acara ini memberikan nilai edukatif sekaligus hiburan. Salah satu pengunjung mengatakan "Acara ini sangat menghibur, banyak tenant-tenant termasuk koleksi aksesori yang bikin menarik. Selain itu, acara ini juga sangat edukatif dari kegiatan talkshow nya," Ujar Azka Rahman, pengunjung Meraya Pop-Up Market 2024. Pengunjung sangat berantusias saat menjelajahi koleksi pakaian unik yang tidak mudah ditemukan di toko konvensional. Perasaan puas muncul karena mereka dapat tampil modis sambil mendukung gerakan ramah lingkungan dan mengurangi limbah tekstil.Â
Panitia berharap acara ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dengan mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif fast fashion dan pentingnya memilih mode yang lebih berkelanjutan. Mereka berharap acara ini dapat memberikan dampak sosial yang lebih luas, salah satunya melalui program Charity yang turut membantu masyarakat yang membutuhkan. Acara ini tidak hanya sebagai perayaan fashion, tetapi juga sebagai gerakan sosial yang bermanfaat. Meraya Pop-Up Market sukses memberikan dampak positif bagi para pengunjung yang hadir.
"Heboh, seru, dan panitianya kompak, serta pesertanya banyak, dan yang paling penting adalah pengelolaan manajemennya yang dikelola dengan baik. Selain itu, semoga event seperti ini tidak hanya sekali - dua kali saja, tetapi bisa terus dilanjutkan untuk Kelas Event selanjutnya karena gagasan yang bagus dan semoga Meraya ada di kesepampatan yang lain," Ujar Bapak Farid Hamid selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
Selain itu, Ibu Eka menambahkan "Meraya keren banget, karena panitianya berani mengadakan Event di luar kampus. Dan menurut saya acara ini berhasil, karena banyak tenant dan pengunjungnya yang beragam dan cukup well-prepared," Ujar Ibu Eka Perwitasari Fauzi selaku Sekretaris Prrogram Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H