Mohon tunggu...
Andri Yana
Andri Yana Mohon Tunggu... -

yogyakarta state university civic and law 2012

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokasi dalam Pemilu

18 Mei 2014   07:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di Indonesia dan di dunia Barat, pemilu dianggap sebagai lambang sekaligus tolak ukur dari demokrasi. Pemilu yang dilaksanakan dalam keadaan terbuka dengan kebasan dan berserikat, masyarakat yang ikut berpartisipasi sudah mencerminkan adanya pemilu yang demokratis, meskipun itu tidak hanya satu-satunya tolak ukur. Para pejabat yang dipilih sesuai dengan keinginan masyarakat tanpa ada paksaan, sesuai dengan slogan pemilu yang bebas, jujur, dan adil.

pemilu memiliki hubungan erat dengan demokrasi, ketika setiap pelaksanaanya di jamin akan hak asasi manusia. Sifat positif dari perkembangan demokrasi, dengan memberikan jaminan brrkopetisi untuk memperoleh dukungan dari rakyat. Dengan cara memberi jaminan berkopetisi tersebut, akan menghasilkan sebuah "demokrasi elektoral". Jika pemilu kehilangan ciri kompetitifnya, maka menjadi ritual politik semu, sebuah manipulasi untuk mencari legitimasi semata.

Menurut pandangan saya, pemilu di Indonesia ini sudah bisa dikatakan mengandung unsur demokratis, namun masih banyak pihak-pihak dari politisi menyimpang dari aturan yang ada, misalnya memberi sogokan atau lebih dikenal dengan serangan fajar, yang memberi pengaruh pada masyarakat untuk memilih calon legislatif tersebut. Dari kejadian itu, sudah mencerminkan bahwa nilai kejujuran dan kebebasan berpendapat sudah tidak berlaku lagi dikalangan masyarakat miskin yang berpendidikan rendah. Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa tidak ada kata demokrasi dalam pemilu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun