Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, kemampuan melobi dan bernegosiasi menjadi semakin penting. Kedua keterampilan ini memungkinkan individu dan organisasi untuk mencapai tujuan mereka dengan cara yang efektif dan etis.
Lobi dan negosiasi bukan hanya tentang memenangkan argumen atau mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kuat, memahami kebutuhan orang lain, dan menemukan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak. Lobi dan negosiasi adalah dua senjata ampuh yang dapat menentukan keberhasilan seseorang di berbagai bidang, termasuk bisnis dan politik. Keduanya melibatkan keterampilan interpersonal, strategi yang matang, dan pemahaman mendalam tentang tujuan dan kepentingan semua pihak yang terlibat.
Dalam dunia bisnis, politik, maupun kehidupan sehari-hari, keterampilan lobi dan negosiasi sangat penting. Kemampuan untuk memengaruhi dan mencapai kesepakatan membuka peluang untuk kesuksesan dan keberhasilan untuk mencapai sebuah tujuan. Para profesional pun yang menguasai teknik-teknik ini memiliki keunggalan kompetitif yang signifikan dan dapat membawa organisasi atau diri mereka sendiri menuju pencapaian yang lebih tinggi.
Teknik lobi dan negosiasi merupakan bagian dari komunikasi yang memegang peranan penting dalam kerjasama dengan suatu lembaga atau perusahaan. Lobi dan negosiasi yang efektif mempengaruhi kelancaran bisnis karena dapat membantu membangun hubungan antara mitra bisnis dan kerjasama dalam perusahaan, serta membangun komunikasi yang baik untuk mencapai kesepakatan bersama. Advokasi dan negosiasi tidak hanya berguna dalam bisnis, tetapi juga diperlukan dalam dunia organisasi, baik itu mengusulkan kegiatan atau menyepakati tempat dan waktu.
Lobi adalah upaya terstruktur untuk memengaruhi keputusan atau kebijakan pihak lain, biasanya dilakukan melalui pendekatan yang sistematis dan persuasif. Dalam konteks politik, lobi sering digunakan untuk mempengaruhi legislasi atau kebijakan pemerintah. Di dunia bisnis, lobi bisa bertujuan untuk mendapatkan dukungan, mengamankan kontrak, atau memengaruhi regulasi industri.
Dalam arti lain , kata “Lobi” atau “pelobi” digunakan untuk merujuk pada orang yang melakukan lobi, dan kata “pelobi” digunakan untuk merujuk pada mereka. Menurut Pramono (1997), lobi adalah tekanan organisasi yang menggunakan berbagai teknik untuk membujuk orang agar membentuk hubungan yang menguntungkan. Kemampuan melakukan lobi adalah pendekatan yang seringkali digunakan pada mencapai kesepakatan tertentu (transaksi) sebagai kegiatan komunikasi, lobi tidak jarang justru lebih efisien buat mempengaruhi orang lain demi mengambil keputusan sesuai menggunakan yang diinginkan. Melakukan lobi merupakan melancarkan persuasi, yakni menghipnotis orang-orang lain tanpa harus merasa dipengaruhi sang orang-orang lain itu.
Berikut adalah beberapa teknik lobi yang dapat diandalkan:
•Untuk Membangun dan Memelihara Hubungan.
•Pengetahuan Mendalam tentang Isu.
•Komunikasi yang Efektif.
•Waktu yang Tepat.
•Koalisi dan Aliansi Strategi.
Sedangkan, Negosiasi yaitu merupakan proses interaktif di mana dua atau lebih pihak berusaha mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Negosiasi terjadi di berbagai situasi, mulai dari negosiasi gaji, kontrak bisnis, hingga perjanjian tertulis. Apabila dilihat dari artinya, negosiasi merupakan proses tawar menawar yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan juga pihak lainnya. Dikutip dari buku Teks Negosiasi (2020), pengertian negosiasi menurut Hartman yaitu Negosiasi adalah proses komunikasi di mana dua pihak dengan tujuan dan sudut pandang masing-masing berusaha menyepakati suatu hal.
Berikut adalah beberapa teknik negosiasi yang efektif:
•Persiapan yang Matang sebelum Bernegosiasi dan Kuasai Materi.
•Kemampuan Mendengarkan.
•Pendekatan Win-Win Solution.
•Fleksibilitas dan Kreativitas.
•Pengendalian Emosi.
Teknik lobi dan negosiasi juga memerlukan proses komunikasi yang efektif untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak yang melobi atau yang bernegosiasi dan memahami pesan yang disampaikan oleh pihak yang melobi atau yang bernegosiasi serta memposisikan diri dengan baik dalam negosiasi untuk menciptakan tujuan bersama di antara para pihak.
Seperti halnya dengan banyak hal, lobi dan negosiasi memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa pendukung lobi berpendapat bahwa lobi memungkinkan suara kelompok-kelompok kepentingan didengar dan dapat mempengaruhi kebijakan publik. Pada akhirnya, baik lobi maupun negosiasi membutuhkan kombinasi antara seni dan sains. Keterampilan interpersonal, pengetahuan mendalam, dan strategi yang tepat adalah elemen-elemen kunci yang harus dikuasai oleh setiap para lobiis dan para negosiator yang sukses.
Dengan menguasai teknik-teknik ini, kita dapat menjadi agen perubahan yang efektif dan mencapai tujuan dengan cara yang etis dan konstruktif dalam mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang, baik dalam bidang bisnis, politik, atau dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan melobi dan bernegosiasi adalah kunci untuk membuka pintu peluang dan menciptakan kesepakatan yang saling menguntungkan.
Putri Ananda_22010400195
Prodi Ilmu Komunikasi_Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik_Universitas Muhammadiyah Jakarta
Teknik Lobi dan Negosiasi
Dosen Pengampu: Amin Shabana, S. Sos, M. Si / Hari Eko Purwanto, M.I.Kom
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H