*Meningkatkan Empati:
Komunikasi yang baik juga dapat membantu meningkatkan tingkat empati antar individu yang terlibat dalam konflik. Melalui mendengarkan secara aktif dan memahami perspektif masing-masing pihak, kita dapat mengembangkan kemampuan untuk berempati terhadap perasaan, kebutuhan, dan minat mereka. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan memfasilitasi penyelesaian konflik yang lebih baik.
*Mengelola Konflik secara Konstruktif:
Komunikasi yang baik memungkinkan kita menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih konstruktif. Dengan menggunakan keterampilan komunikasi seperti pendekatan kolaboratif, pemecahan masalah dan negosiasi, kita dapat menghindari konflik yang merusak dan mencapai solusi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.
*Membangun Kerjasama dan Kepercayaan:
Komunikasi yang baik juga membantu membangun kerjasama dan kepercayaan di antara anggota tim. Melalui komunikasi yang terbuka, jujur, dan transparan, kita dapat memperkuat hubungan interpersonal, memperbaiki dinamika tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.
Dalam pencapaian tujuan suatu organisasi diperlukan motivasi kerja dan pemahaman tentang manajemen konflik bagi setiap anggotanya, karena hal tersebut akan berpengaruh pada kualitas hasil serta pencapaian tujuan dari organisasi tersebut. Namun sering kali pencapaian suatu tujuan organisasi sering kali terhambat dengan permasalahan yang terjadi dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan motivasi kerja, seperti yang kita ketahui motivasi kerja adalah berkaitan dengan suatu kehendak atau keinginan yang muncul dalam diri individu yang menimbulkan semangat atau dorongan untuk bekerja secara optimal guna mencapai tujuan. Motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang.
Di suatu organisasi yang terdiri dari banyak anggota, tentunya akan memiliki perbedaan dalam kepribadian masing-masing anggotanya. Beberapa contoh konflik di dalam organisasi yang terjadi karena perbedaan kepribadian adalah perbedaan perspektif dalam melihat suatu masalah dan gosip.
Perbedaan perspektif dalam melihat suatu masalah sangat mudah menciptakan konflik kelompok, dimana beberapa individu atau tim yang sedang bekerjasama mendapati suatu masalah dan saling menyalahkan satu sama lain dan bukan menyelesaikan masalah tersebut.
Solusi dari contoh kasus konflik dalam kelompok diatas adalah dengan mencoba melihat masalah yang terjadi dari kacamata lain dan meminimalisir campur tangan dengan hal - hal yang tidak memiliki hubungan profesional. Jika konflik kerja ini masih terjadi, masalah ini dapat ditingkatkan ke bidang human resources.
Dalam memahami tentang manajemen konflik di lingkungan organisasi itu sangatlah penting, komunikasi memegang peran yang vital. Dengan memperkuat keterampilan komunikasi dan mempromosikan budaya komunikasi yang positif, kita dapat menghadapi konflik dengan cara yang konstruktif dan membangun hubungan kerja yang lebih kuat.