Mohon tunggu...
Putri Amelia Syawalidina
Putri Amelia Syawalidina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia 2019.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: Membersihkan Perpustakaan Sekolah, Memberikan Edukasi, hingga Membuat Pojok Baca

7 Desember 2022   19:51 Diperbarui: 9 Desember 2022   00:05 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah hak semua orang, baik tua maupun muda, di desa maupun di kota, kaya maupun miskin. Hakikatnya sejak manusia dalam kandungan sampai ke liang lahat nanti, manusia terus melakukan proses belajar. Oleh sebab itu, pendidikan berlangsung sepanjang hayat dan tidak terbatas pada pendidikan formal seperti SD, SMP, dan SMA saja. Didasari oleh hal tersebut, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan KKN Tematik UPI 2022 (Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM) yang diselenggarakan tanggal 11 Juli sampai 10 Agustus 2022.

Kelompok KKN 06 merupakan salah satu kelompok yang melaksanakan program Desa Peduli Pendidikan di Kelurahan Gegerkalong, Kec. Sukasari, Bandung. Kelompok KKN 06 dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan yang bernama Ibu Rina Maryanti, S.Pd., M.Pd. Kelompok KKN 06 terdiri dari 30 mahasiswa UPI dengan latar belakang program studi yang berbeda, mengabdikan dirinya dan bahu-membahu mewujudkan tercapainya tujuan program Desa Peduli Pendidikan. 

Demi pemerataan pendidikan di Kelurahan Gegerkalong, mereka berbagi tanggung jawab untuk melaksanakan program tersebut di beberapa lembaga pendidikan dan lapisan masyarakat yang ada di wilayah Kelurahan Gegerkalong. Kelompok KKN 06 sendiri, dibagi kembali menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan lima orang setiap kelompoknya. Saya merupakan anggota dari kelompok kecil 03 yang ditugaskan untuk melaksanakan KKN saya di SDN 138 Gegerkalong Girang.

Kegiatan KKN saya di SDN 138 Gegerkalong Girang dimulai dengan melaksanakan program kerja dari SDN 138 Gegerkalong Girang lebih dahulu, dikarenakan sekolah tersebut harus memenuhi program kerja yang ada pada Kurikulum Merdeka. Oleh karena itu, saya sekelompok membersihkan terlebih dahulu Perpustakaan Sekolah yang sudah lama terbengkalai dikarenakan Covid-19 yang berdampak pula pengelolaan barang-barang di sekolah. Berikut merupakan foto dari spot-spot yang terbengkalai di SDN 138 Gegerkalong Girang.

Dan berikut merupakan foto-foto dari perpustakaan sekolah ketika saya sekelompok merapihkan perpustakaan sekolah dari menyortir barang-barang yang tidak terpakai, sampai menginventarisir buku-buku sekolah.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Setelah perpustakaan sekolah sudah kami rapihkan, kami membuat pojok baca yang juga merupakan program kerja dari sekolah tersebut. Berikut merupakan foto peresmian pojok baca yang sudah diresmikan oleh Kepala Sekolah SDN 138 Gegerkalong Girang dan guru pembimbing kelompok kami di SDN 138 Gegerkalong Girang.

Dokpri
Dokpri

Setelah kami sekelompok melaksanakan program kerja utama dari sekolah, saya melaksanakan program kerja saya yang mana merupakan pemberian edukasi mengenai undak usuk bahasa Sunda kepada siswa kelas 5B di SDN 138 Gegerkalong Girang.

Dokpri
Dokpri

Subjek kegiatan saya adalah adalah 25 siswa dari kelas 5B di SD Negeri 138 Gegerkalong Girang. Metode pembelajaran yang digunakan adalah menjelaskan secara mendalam mengenai undak usuk basa. Tingkat pemahaman siswa dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, siswa diberikan pre-test yang berisikan 10 soal pilihan ganda untuk mengetahui pemahaman awal mereka mengenai undak usuk basa. 

Pada tahap kedua, dijelaskan mengenai undak usuk basa sebagai berikut. 1) Pengertian Undak Usuk Basa; 2) Tingkatan dalam Undak Usuk Basa beserta pengertian dan contoh kalimatnya; 3) Membagikan tabel yang berisi tentang basa Sunda lemes, basa Sunda loma, dan basa Sunda kasar. Pada tahap ketiga, post-test diberikan kembali 10 soal pilihan ganda kepada siswa untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan terhadap pemahaman siswa mengenai undak usuk basa.

Pemberian edukasi mengenai undak usuk basa kepada siswa sekolah dasar melalui pengajaran berupa penjelasan mendalam secara langsung merupakan kegiatan yang memang penting, dikarnakan sebelum mereka mengerti mengenai undak usuk basa, mereka hanya menggunakan bahasa Sunda sesuai dengan apa yang mereka dengar di lingkungan sekitar. 

Hal tersebut dapat dilihat pada hasil presentase pre-test. Tetapi setelah diberikan edukasi mengenai undak usuk basa, hasil presentase post-test mereka mengalami kenaikan. Saya berharap para siswa dapat mengimplikasikan penggunaan undak usuk basa berdasarkan dengan siapa mereka berbicara. 

Saya berharap pula, dengan diberikannya edukasi mengenai undak usuk basa, para siswa bisa menjadi lebih sopan ketika mereka berkomunikasi dengan orang tua, dan juga mereka dapat menyesuaikan untuk berkomunikasi dengan yang berusia sama dengan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun