* Pola Perilaku yang Merugikan
Pola perilaku yang merugikan diri sendiri seperti kecanduan, perilaku berisiko, atau hubungan yang toksik juga dapat menjadi tanda bahwa inner child kita terluka. Hal ini sering kali menjadi cara tak sadar untuk mencari perhatian dan mencoba menyembuhkan luka emosional yang ada
III. Menghadapi Trauma Masa Lalu
Setelah kita mengenali inner child yang terluka, langkah selanjutnya adalah menghadapi trauma masa lalu yang menyebabkan luka tersebut. Ini mungkin membutuhkan waktu, dukungan, dan bantuan profesional. Beberapa langkah yang dapat kita lakukan adalah:
* Mencari Dukungan Psikologis Menghadapi trauma masa lalu bisa sangat sulit untuk dilakukan sendiri. Mencari dukungan dari ahli terapi atau psikolog dapat membantu kita memahami dan mengatasi trauma tersebut. Terapi seperti terapi kognitif perilaku (CBT) atau terapi bermain dapat sangat efektif dalam membantu penyembuhan inner child yang terluka.
* Menulis atau Menceritakan Pengalaman Trauma.
Menulis atau menceritakan pengalaman trauma masa lalu dapat membantu kita mengungkapkan emosi yang terpendam dan memahami pengaruhnya terhadap inner child kita. Ini juga dapat membantu kita melihat trauma dari sudut pandang yang berbeda dan memulai proses penyembuhan.
IV. Memulihkan Inner Child yang Terluka
Setelah menghadapi trauma masa lalu, kita dapat memulai proses penyembuhan inner child yang terluka. Beberapa langkah praktis yang dapat kita lakukan adalah:
* Membangun Koneksi dengan Inner Child Membangun koneksi dengan inner child adalah langkah penting dalam proses penyembuhan. Melakukan meditasi atau visualisasi dapat membantu kita merasakan, mendengar, dan berbicara dengan inner child kita. Ini membantu kita memahami kebutuhan dan keinginan inner child kita serta memberikan perasaan keamanan dan dukungan yang diperlukan.
* Menerima dan Menghormati Emosi Inner Child