Mohon tunggu...
Putri Amelia
Putri Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Desa yang Mandiri di Era Digital Melalui Program Smart Village pada Desa Kemuning, Jawa tengah

24 Oktober 2022   02:31 Diperbarui: 24 Oktober 2022   05:22 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa kemuning yang terletak di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah ini menjadi pilot dari program smart village sebagai proyek digitalisasi desa. Proyek digitalisasi desa ini langsung dirasakan dampaknya bagi Desa Kemuning. Di tahun 2021 Desa Kemuning masuk 20 Finalis Desa Wisata Award 2021 yang diselenggarakan oleh Yayasan Bakti BCA (CSR Bank Bank Central Asia). Desa Kemuning masuk dalam kategori Desa Wisata Berbasis Digital. Hal ini karena Desa Kemuning sudah mulai merintis digitalisasi pengelolaan desa wisata bersamaan dengan digitalisasi Desa Kemuning melalui proyek smart village Nusantara tersebut. Digitalisasi itu diantaranya meliputi sistem tiket masuk elektronik, pengukuran arus untuk wisata tubing, pengukuran kecepatan angin, pemasangan wifi dan CCTV di sejumlah lokasi. Untuk mewujudkan hal tersebut PT Telkom Indonesia bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Dalam Penerapan smart village di Desa Kemuning berupa adanya aplikasi pada masing-masing smartphone warga dengan menyediakan berbagai informasi yang nantinya terhubung ke dashboard (pusat kontrol) di desa kemudian terhubung ke kecamatan dan kabupaten. Pada satu aplikasi itu, masyarakat bisa memanfaatkan tiga fitur utama, yakni administrasi, pelayanan, dan ekonomi desa. Sebagai contoh dari pemanfaatan aplikasi sistem informasi manajemen dan pelayanan desa atau Simpeldesa yakni adanya ikas atau kasir digital untuk membantu UMKM dan elektronik loket untuk pelayanan tiket elektronik di lokasi wisata.

Konsep smart village juga harus didukung oleh beberapa komponen agar penerapannya memberikan dampak positif dan maksimal. Selain peran pemerintah, diperlukan juga peran masyarakat dan lingkungan perdesaan yang menjadi elemen pembentuk smart village dengan peran dan fungsi berbeda. Ketiga elemen tersebut menjadi suatu satu kesatuan yang saling memengaruhi dan membentuk unsur-unsur smart village yaitu smart government, smart community dan smart economy. Masyarakat memiliki peran penting dalam konteks smart village karena masyarakan bukan hanya subyek penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa tapi juga objek yang memiliki kehendak dan tujuan untuk menentukan arah kehidupannya. Atas dasar itulah, maka masyarakat perlu memiliki kesadaran dan pemahaman yang baik mengenai kedudukan dan perannya di desa. Masyarakat harus menjadi bagian yang aktif dalam proses pengembangan desa sehingga akan menjadi pihak yang menerima manfaat.

Pelaksanaan smart village di Desa Kemuning menerapkan siklus perencanaan pembangunan daerah yang dimulai dari beberapa tahap. Pertama, menganalisis kondisi dan pelaknasaan smart village di desa kemuning. Kedua, menentukan penetapakn visi misi dan tujuan dari program smart village di Desa Kemuning. Ketiga, melakukan penyusunan dan identifikasi konsep strategi yang akan digunakan dalam melaksanakan smart village pada desa kemuning sebagai upaya pemecahan masalah atau solusi. Keempat, membuat penganggaran untuk mengimplementasikan program smart village. Kelima, melaksanakan program smart village dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia sehingga berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kemuning. Keenam, melakukan monitoring serta evaluasi terhadap program yang sudah dijalankan agar mengetahui kesalahan yang harus diperbaiki.

KESIMPULAN

Smart village atau desa cerdas adalah suatu desa yang secara inovatif menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi dan daya saing dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Konsep ini diadopsi dari konsep smart city yang lebih dulu dikenal di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa upaya penerapan model smart village pada pengembangan Desa Kemuning tersebut sudah berjalan dengan maksimal. Baik masyarakat maupun pemerintah sudah sepenuhnya siap dalam membangun smart village sehingga program smart village dapat terlaksana dan membuat desa kemuning jauh lebih baik daripada sebelumnya. Sehingga membuat Desa Kemuning layak dijadikan role model smart village melalui analisis kendala dan kunci kesuksesan yang dapat dijadikan referensi bagi desa lain dalam mengevaluasi tata kelola pemerintahannya.

DAFTAR PUSTAKA

"Badan Pusat Statistik". 2022. Bps.Go.Id.

Handayani, Sri. 2021. "Begini Ceritanya Kemuning Karanganyar Jadi Desa Wisata Terbaik Se-Indonesia Kategori Digital". Solopos.Com.

Murpratomo, Irfan. 2020. "Telkom Gagas Program 'Smart Village' Di Desa Kemuning Karanganyar". Kedai Pena.

Nuraini, Hikmah, Endang Larasati, Sri Suwitri, and Hari Susanta Nugraha. 2021. "Pengembangan Smart Village Sebagai Upaya Menjalankan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pada Masa Pandemi Covid-19". Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual 6 (4): 862. doi:10.28926/briliant.v6i4.777.

Saidah, Nur, Lailatul Khasanah, Asriyatuzzahra, and Siti Ridloah. 2022. "Analisis Strategi Kesuksesan Kampung Digital Krandegan Dalam Mendukung Program Smart Village". Journal Of Regional And Rural Development Planning 6 (2): 123-135. doi:10.29244/jp2wd.2022.6.2.123-135.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun