Pada tahun ini, fenomena wabah mpox kembali menjadi sorotan dunia kesehatan. Pasalnya, kasus ini kembali mengancam kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah padat penduduk. Berdasarkan data terbaru yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, hingga Sabtu (17/8/2024), tercatat sebanyak 88 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia. Kasus ini tersebar di beberapa wilayah, dengan 59 kasus terbanyak berada di wilayah DKI Jakarta, 13 kasus di Jawa Barat, 9 kasus di Banten, 3 Jawa Timur, 3 kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan terakhir 1 kasus di Kepulauan Riau. (lih. Rokom, 2024).Â
Pengertian Mpox Virus atau Cacar Monyet
Mpox Virus atau lebih dikenal sebagai cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada monyet laboratorium pada tahun 1958 (lih. Mitra Keluarga, 2024). Virus ini memiliki kesamaan dengan virus cacar (smallpox) namun gejalanya lebih ringan. Cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia hingga dari manusia ke manusia melalui kontak langsung, seperti cairan tubuh, lesi kulit, atau droplet saluran pernapasanÂ
Gejala Mpox Virus
Gejala yang ditimbulkan oleh Mpox Virus mirip dengan gejala cacar namun lebih ringan. Gejala awal biasanya meliputi demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Setelah beberapa hari, muncul ruam yang berkembang menjadi lesi kulit, seperti lepuh yang berisi cairan dan kemudian menjadi keropeng. Lesi ini biasanya muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Meskipun gejalanya relatif ringan, komplikasi serius bisa terjadi terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, anak-anak, atau orang dengan kondisi medis tertentu.
Waspada Terhadap Mpox Virus
Mengingat peningkatan kasus yang signifikan di Indonesia, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Mpox Virus. Adapun langkah pencegahan utama yang bisa masyarakat lakukan adalah meliputi;
Menjaga Kebersihan Diri
Bagaimana pun, menjaga kesehatan dan kebersihan, baik diri mapun tempat tinggal adalah hal yang utama. Jadi, mari kita biasakan hidup sehat. Biasakan untuk jaga kebersihan diri dengan menerapkan Perilaku Hidup dan Bersih Sehat (PHBS), mulai dari cuci tangan secara teratur: Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik, khususnya setelah berada di tempat umum, batuk atau bersin, dan sebelum menyentuh wajah.
Biasakan juga untuk menggunakan Hand Sanitizer. Hand Sanitizer dapat menjadi opsi untuk membersihkan tangan dari kuman ketika kamu berada di tempat yang tidak ada air. Kamu juga harus bisa menghindari diri dari menyentuh wajah, seperti  menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Hal ini karena virus dapat masuk melalui selaput lendir.
Menghindari Kontak Langsung dengan Individu yang Terinfeksi
Kamu juga harus bisa menjaga jarak dengan individu yang sudah terinfeksi. Usahakan untuk menjaga jarak minimal 1-2 meter dari orang yang menunjukkan gejala penyakit seperti demam, ruam kulit, atau lesi. Selain itu, gunakankan juga masker untuk mengurangi risiko penularan melalui droplet yang mungkin terhirup.
Hindari juga berbagi dan memakai barang pribadi yang sama, seperti handuk, pakaian, alat makan, atau barang pribadi lainnya dengan orang yang terinfeksi.