Mohon tunggu...
Putri Amalia
Putri Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin sunan kalijaga

23107030131 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Iduladha dari Perantauan: Membawa Semangat Kebersamaan dari Jauh

17 Juni 2024   20:16 Diperbarui: 17 Juni 2024   20:45 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idul adha, hari raya yang selalu dinanti umat muslim diseluruh dunia, merupakan momen penuh makna yang tak hanya dirayakan dengan berkurban, tetapi juga dengan berkumpul bersama keluarga.Namun bagi banyak anak rantau, Idul adha tahun ini harus dirayakan diperantauan, jauh dari kehangatan keluarga dan kampung halaman.  Meski demikian, semangat kebersamaan tetap bisa dibawa dari kejauhan dengan cara-cara yang kreatif dan penuh makna.

Menjaga Tradisi meski jauh di mata bagi anak rantau, menjalankan tradisi idul adha di tanah rantau mungkin terasa berat. suara takbir  yang biasanya bergema bersama keluarga kini hanya bisa di dengar melalui media daring. Namun, teknologi memungkinkan kita untuk  tetap terhubung dengan keluarga meski jarak memisahkan. video call saat idul adha, bertukar cerita, dan berbagi kabar menjadi cara efektif untuk tetap merasakan kebersamaan.

Selain itu, menjalankan ibadah kurban tetap bisa dilakukan dari perantauan. banyak layanan yang menawarkan fasilitas kurban, atau juga mahasiswa yang mendapatkan daging kurban gratis yang telah di sediakan di kampus sendirinya, dimana kita bisa memilih hewan kurban dan daerahdistribusinya. Dengan demikian, meski berada jauh,kita tetap bisa berpartisipasi dalam ibadah ini dan merasakan nimat berbagi dengan sesama.

Menunaikan shalat Ied di masjid

Salah satu tradisi idul adha adalah shalat ied. untuk orang-orang yang sedang berada di perantauan, yang jauh dari keluarga terkadang rasa malas menyerang diri kita. Tidak ada rasa semangat untuk melakukan sesuatu karena sendiri. Nah dengan menunaikan shalat ied di masjid kita akan bertemu dan bersosialisasi dengan banyak orang. Dari situ kita bisa dapat banyak cerita dan pengalaman, sehingga memberikan rasa kebersamaan yang mirip dengan dirumah.

Membangun kebersamaan di Komuitas rantau

Di perantauan anak rantau sering kali membentuk komunitas-komunitas kecil yang berfungsi sebagai keluarga kedua. Merayakan idul adha bersama teman-teman satu komunitas bisa menjadi alternatif untuk merasakan kebersamaan. mengadakan cara kecil seperti potluck, dimana setiap orang membawa makanan khas daerahnya, bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk merayakan idul adha. Selain itu melibatkan diri dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitar juga bisa menambah makna perayaan ini.

Refleksi Diri dan Penguatan Iman
Jauh dari keluarga di hari raya bisa menjadi momen introspeksi bagi anak rantau. Idul Adha bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang pengorbanan dan ketakwaan. Menghabiskan waktu dengan refleksi diri, membaca Al-Qur'an, atau mendengarkan ceramah online bisa menjadi cara untuk menguatkan iman dan memaknai pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail.

Berbagi Kebahagiaan dari Jauh
Meski tidak bisa bertatap muka langsung, anak rantau bisa berbagi kebahagiaan dengan keluarga di kampung halaman. Mengirimkan hadiah atau parcel lebaran yang berisi makanan khas Idul Adha, seperti ketupat, opor ayam, atau kue-kue tradisional, bisa menjadi cara untuk tetap terhubung dan berbagi kebahagiaan. Di era digital ini, berbagai layanan pengiriman bisa memudahkan proses ini.

Selain itu, menyempatkan diri untuk menulis surat atau kartu ucapan juga bisa menjadi cara yang menyentuh untuk menunjukan  perhatian dan cinta pada keluarga. Kata-kata yang dituliskan dengan tulus akan selalu memiliki makna yang mendalam, terlebih saat jarak memisahkan.

Menyimpan Harapan untuk Masa Depan
Perayaan Idul Adha di perantauan tahun ini bisa menjadi momen untuk menyimpan harapan dan doa. Anak rantau bisa menjadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran untuk lebih menghargai momen-momen kebersamaan dengan keluarga di masa depan. Momen ini juga bisa menjadi pengingat bahwa kebersamaan tidak selalu harus diukur dengan jarak, tetapi dengan hati yang selalu terhubung.
dul Adha dari perantauan memang menghadirkan tantangan tersendiri bagi anak rantau. Namun, dengan semangat kebersamaan yang tetap terjaga, momen ini bisa diisi dengan cara-cara yang penuh makna. Menjaga tradisi, membangun komunitas, refleksi diri, berbagi kebahagiaan, dan menyimpan harapan adalah cara-cara untuk membawa semangat Idul Adha meski dari jauh. Karena pada akhirnya, kebersamaan adalah tentang hati yang saling terhubung, meski jarak memisahkan.Hal ini juga lantas tidak menjadikan anak rantau kehilangan makan dan kebahagiaan dari momen ied adha, kita tetap bisa mengambil hikmah dan memaknai idul adha dengan cara lain.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun