Pada film ini kebanyakan Guru yang mengajarkan menganggap bahwa Ishaan adalah anak yang pasif dan tidak bisa mengikuti pembelajaran. Dan langsung menjudge bahwa anak tersebut bodoh. Dan kebanyakan teori atau metode yang mereka ajarkan tidak sesuai dengan anak yang memiliki gangguan dislexia.Yang menjadikan ia malas dan enggan untuk belajar.
Salah satu guru yaitu Amir khan, memiliki metode dan teori pembelajaran yang tepat untuk anak disleksia. Yaitu dengan cara pendekatan yang bertahap, mencari solusi dengan mencari tahu apa yang terjadi pada anak tersebut. Kemudian ia membimbing, memberi motivasi, dorongan, kasih sayang dan kelembutan. Dengan metode yang diterima oleh Ishaan dengan kondisinya, akhirnya Amir khan mampu mengatasi muridnya dan menjadi layaknya seroang anak biasanya.
Ketiga,
Orang tua adalah sebuah pendidikan awal bagi anaknya karena orang tua yang paling terdekat bagi anaknya. Pada film ini Ayah Ishaan terlalu menekan dan membandingkan dengan kakaknya yang pintar dan ayahnya selalu memarahi Ishaan inilah yang membuat kondisi Ishaan makin tertekan hingga depresi.
Seharusnya orangtua selalu membimbing dan mencari tahu apa yang meneybabkan anak kita mengalami prilaku tersebut. Dan mencari solusi dan menayakan apa yang terjadi kepada guru dan seseorang yang ahli terhadap psikologi anak.
Hikmah Dari Cerita Film Taare Zameen Par
Hikmah yang dapat di ambil pelajaran dari film Taare Zameen Par tersebut banyak sekali, karena memang film ini sangat inspiratif sekali, khususnya dalam dunia pendidikan, di antara hikmah yang dapat di ambil adalah bahwa setiap anak itu memiliki kelebihan masing masing, mempunyai kecerdasan tersendiri yang mungkin tidak bisa di pahami oleh orang lain, dari film ini betapa penting arti dari sebuah pengertian orang tua sebagai pendidik di kalangan keluarga dan bagi guru sebagai pendidik di sekolah, sangat penting bagi orang tua untuk memperhatikan kondisi anaknya, memahami keinginannya dan memberi kasih sayang serta kelembutan sikap kepada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H