Mohon tunggu...
Putri Alisa
Putri Alisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Film

Tiga Problematika dan Solusi terhadap Psikologi Belajar dalam Film "Taare Zameen Par"

28 April 2022   13:59 Diperbarui: 28 April 2022   14:06 3322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Deskripsi Singkat Film Taare Zameen Par

Taare Zameen Par Merupakan film India yang di produksi langsung oleh Amir Khan yang dirilis pada tanggal 21 Desember 2007. Film ini menceritakan tentang seorang anak yang berkebutuhan khusus. Diawali Seorang anak yang bernama Ishaan Awasthi yang berusia 8 tahun dia merupakan anak kelas 3 yang dianggap bodoh dan pemalas oleh guru dan teman-teman dalam urusan apapun disekolahnya. Hal ini terjadi karena ishaan tidak bisa membaca, menulis, menghitung dan melihat dunia dengan cara pandang imajinasinya sendiri.

Ibunya sudah bersusah payah mengajarinya dan ayahnya selalu memarahi dan membandingkan ishaan dengan kakanya yang pintar dalam hal apapun. Dengan begitu ayahnya memindahkan Ishaan disekolah Asrama agar lebih baik. Namun ternyata disekolah asrama yang disiplin dan tegas nilainya tetap buruk dalam semua mata pelajaran dan membuat dirinya depresi.

Akhirnya ada seorang Guru yang diperankan langsung oleh Amir khan. Pada saat ia mengajar dikelas hanya Ishaan yang tidak tertarik pada pelajaran tersebut. Kemudian ia teliti dan perhatikan ternyata ishaan adalah anak yang spesial yang berkebutuhan khusus. Amir khan melatih sedikit demi sedikit melalui bercerita tentang seseorang yang seperti Ishaan yang akhirnya bisa sukses, melatih membaca, menulis, menghitung, melukis hingga akhirnya Ishaan seperti layaknya anak-anak lain.

Diakhir cerita Amir khan sebagai gurunya mengadakan lomba melukis yang diikuti oleh semua guru dan siswa-siswi sebagai pesertanya. Ishaan melukis dengan setinggi-tingginya imajinasi yang ia miliki dan akhirnya ia yang memenangkan lomba tersebut. Ibu ayah kakanya serta semua guru yang hadir semuanya bangga terhadap lukisan gambar Ishaan.

Problematika Dan Solusi Film Taare Zameen par

Pertama, 

Melihat dari keseluruhan film diatas tokoh utama yaitu Ishaan Awasthi mengalami dislexia yaitu kesulitan dan gangguan belajar dalam hal membaca,menulis,menghitung. Dia melihat semua huruf dan angka seakan menari dalam posisi yang terbalik, kalau dipantulkan kecermin baru bisa membacanya, hal tersebut bukan tidak normal akan tetapi anak yang berkebutuhan khusus, artinya ia harus memerlukan perlakuan yang khusus dalam belajarnya dia membutuhkan pengertian, perhatian dan kasih sayang dari orang sekitarnya.

Metode pembelajaran untuk seorang yang mengalami dislexia yaitu:

  •  Metode Multisensori
  • Metode ini mendayagunakan kemampuan visual atau kemampuan penglihatan siswa, auditori atau kemampuan pendengaran, kinestetik atau kesadaran pada gerak dan juga taktil atau perabaan pada siswa.
  • Metode Fonik (Bunyi)
  • Metode yang memanfaatkan kamampuan visual dan auditori anak dengan cara menamai huruf sesuai dengan bunyi bacaannya. Contoh, huruf B yang dibunyikan eb, huruf C dibunyikan ec, dan lain sebagainya.
  • Metode Linguistik
  • Metode yang mengajarkan siswa disleksia mengenal kata secara utuh. Metode ini menekankan pada kata-kata yang mirip. Dengan adanya penekanan, diharapkan bisa membuat siswa mampu menyimpulkan sendiri pola hubungan antara huruf dan juga bunyinya.

Solusi terhadap anak Dislexia: (1) Memperbanyak waktu membaca di rumah. (2) Mengupayakan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah anak. (3) Membuat suasana membaca menjadi menyenangkan.(4) Menghindari celaan jika anak melakukan kesalahan saat membaca agar anak dapat memiliki kepercayaan diri. (5) Membacakan buku untuk anak-anak.

 Kedua,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun