LPPM Universitas Diponegoro menyelenggarakan pengobatan dan khitan gratis pada Sabtu pagi (11/6) di dusun Gojoyo, desa Gojoyo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Acara ini diikuti oleh 408 Warga dusun Gojoyo. Sekitar pukul 9 warga antusias ingin mendapatkan kesempatan pertama pengobatan gratis bertempat di SDN 3 Wedung. Begitu pula dengan 8 murid sekolah dasar yang ikut khitanan oleh tim dokter Undip yang dikoordinatori dr Mughni dan Dr dr Winarni.
Seorang warga bernama Kaolan (55), warga RT 01 RW 10 datang ingin mendapatkan pengobatan karena selama ini kedua matanya sering merasakan sakit, ihtiar lewat pengobatan ini mendapatkan kesembuhan.
Sekitar 30 anggota tim dokter, perawat serta apoteker berada di lokasi pengobatan sejak pagi hingga sore hari.
“ Warga disini kesulitan akses berobat, sehingga kami hadir ke tengah tengah warga. Apalagi Sebagian warga disini pekan lalu terdampak rob sehingga sebagian mereka juga mengeluhkan sakit sakit,” kata dr Mughni, usai meng khitan Umam, salah satu murid SD Gojoyo.
Banjir rob yang diakibatkan luapan air laut di kawasan pesisir Semarang pada Senin, 23 Mei 2022 berdampak pada sejumlah daerah di sekitarnya. Salah satu daerah terdampak banjir rob yaitu Desa Gojoyo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak.
Dr Adi Nugroho, M.Si salah satu anggota tim pengabdian ini menuturkan, Gojoyo dipilih dengan salah satu nya pertimbangannya yaitu relatif terbatasnya akses transportasi menuju fasilitas Kesehatan terdekat. Semua anggota tim sedikit berjuang dengan menyewa perahu warga sekitar 20 menit an untuk sampai ke lokasi pengobatan gratis ini.
Menurut Dr dr Winarni, tim mengalokasikan mengobati 400 warga dan 8 murid yang khitan, salah satunya karena untuk pemeriksaan sebanyak itu membutuhkan waktu hingga sore hari. ”Apalagi tutur warga disini jika sore rob juga sering kali menggenang,” sambungnya.
Keluhan warga yang berobat di kesempatan ini sangat beragam, seperti hipertensi, asam urat, kolesterol, mata, gula darah yang tinggi, persendian, tulang, gatal gatal, keluhan gigi serta sejumlah keluhan rasa sakit lainnya.
Dokter Mughni menambahkan, kegiatan pengobatan gratis bagi warga ini terutama di tujukan pada lokasi yang relatif sulit bagi warga, juga terdampak seperti rob atau bencana. Sebelumnya tim dokter yang dikoordinatorinya mengobati warga Lumajang, yang ketika itu terdampak erupsi Semeru. Ketika itu timnya mengobati sekitar 110 warga kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Warga Gojoyo yang berobat datang menuju lokasi secara beragam, dari berjalan kaki hingga harus diantar membonceng sepeda motor karena kondisi kesehatannya.
Hambatan yang terjadi lebih pada keinginan warga yang berobat untuk diperiksa lebih dahulu. Namun tim dokter cukup selektif, hanya mengecualikan pada kondisi warga yang benar benar harus diprioritaskan.
Kegiatan pengobatan gratis di Gojoyo dibuka oleh kepala desa Wedung, Jamaludin Malik. Kyai setempat yaitu KH Zaenudin, turut mendukung dengan doa secara islami agar warga mendapatkan Kesehatan dengan ihtiar dan pengobatan tim dokter dari Universitas Diponegoro Semarang.
Dengan adanya pengobatan dari dokter Undip ini warga merasa senang karena tim dokternya sangat banyak dan menyediakan beragam persediaan obat dalam jumlah yang cukup banyak.
Sekitar setengah tahunan lalu pernah ada kegiatan serupa ini, namun saat itu tim hanya terdiri dari dua dokter saja sehingga tak bisa menjangkau warga yang jumlahnya banyak. Kalau kali ini sekitar 400 an warga yang berobat dan 8 murid yang dikhitan.
Selain pengobatan, tim Undip juga membagikan souvenir, sarung dan sejumlah souvenir lainnya bagi warga yang datang dalam pengobatan gratis ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H